"Jujur gak tau mereka pulang caranya gimana, tapi setelah gue tanya Jojo itu baru selesai main, ada Greys dan Apri lagi cooling down, tiba-tiba mereka dipaksa keluar dari area karena dapet kabar kita satu pesawat sama orang yang positif Covid, dan mereka digaet sama salah satu penyelenggara untuk pulang ke hotel jalan kaki," ujar Praveen.
Sebagai info jarak arena lapangan menuju hotel kurang dari 500km. Memang tidak jauh, namun Praveen Jordan mengatakan jika dirasa tim Indonesia terindikasi Covid-19 harusnya hal itu tidak dilakukan.
"Nah itu aneh, maksudnya kita semua aja ditekankan gak boleh keluar dari area hotel tapi kenapa mereka disuruh pulang jalan kaki, dan itu ada orang dari penyelenggara."
"Menurut gue itu menyalahkan aturan yg mereka buat," jelas salah satu pemain yang memiliki gelar terbanyak di All England dalam lima tahun terakhir itu.
Tak hanya itu, rupanya ada hal dirasa lebih miris ketika timnya tidak boleh menggunakan lift hotel dan harus menggunakan tangga darurat menuju kamar.
"Yang jalan kaki itu udah sampe hotel, gue sedih banget dengernya, kita kan tim Indonesia di lantai 3, mereka udah sampai lobi dan gak boleh naik lift, harus naik tangga darurat, lu bayangin orang lagi dingin-dingin harus naik ke lantai 3, gue bilang 'nasib ya', itu dari pihak hotel karena mereka udah koordinasi sama pihak area hall gak boleh naik lift," pungkas Praveen Jordan.
Keputusan BWF paksa Indonesia mundur sudah final dan tidak dapat digugat.
Baca Juga: Pantas Sandang Ikon Awet Muda, Yuni Shara Tampil Stunning Saat Kenakan Gaun Mewah Hitam dan Putih!
Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.
Sehingga, tim Indonesia dipaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu.
(*)