Find Us On Social Media :

5 Fakta Kasus Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa WO dari All England 2021, Bermula dari Hasil Tes Covid-19 yang Diragukan

By None, Kamis, 18 Maret 2021 | 18:37 WIB

5 Fakta Kasus Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa WO dari All England 2021, Bermula dari Hasil Tes Covid-19 yang Diragukan

Sebanyak tiga wakil Indonesia yang bertanding pun berhasil memastikan langkah ke babak 16 besar. Mereka adalah Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Satu wakil lainnya, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu, juga mengamankan tiket babak kedua setelah lawannya mengundurkan diri.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Anak Picky Eater alias Pemilih Makanan Seperti Dialami Putra Sulung Dude Harlino, Nomor 2 Paling Penting!

Temuan kasus positif Covid-19 pada penumpang pesawat

Apes bagi tim Indonesia, setelah semua peserta dinyatakan negatif Covid-19, muncul kasus di luar circle All England.

Salah satu penumpang yang berada dalam pesawat yang sama dengan skuad Merah Putih terindikasi positif Covid-19.

Hal tersebut terjadi menjelang pertandingan tiga wakil Indonesia lainnya, yakni Anthony Sinisuka Ginting, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Situasi itu membuat Anthony, Praveen/Melati, dan Fajar/Rian gagal bertanding dan status mereka berubah menjadi kalah WO alias walkover.

Baca Juga: Jangan Panik, Begini Tips Mengatasi Nasi yang Kurang Matang Agar Tidak Keras saat Disantap

Tim Indonesia mendapat e-mail dari NHS Terkait dipaksa atau ditarik mundurnya tim Indonesia, ofisial Merah Putih mengaku mendapat e-mail dari bagian tes dan penelusuran terkait Covid-19, National Health Service (NHS), di bawah Pemerintah Inggris.

"Anda telah diidentifikasi kontak dengan seseorang yang baru-baru ini dites positif Covid-19. Jadi, Anda harus tinggal di rumah dan mengisolasi diri hingga 23 Maret," demikian bunyi e-mail NHS.

"Anda harus melakukan ini, bahkan jika Anda tidak memiliki gejala atau menerima hasil negatif saat dites," demikian bagian bunyi e-mail dari NHS tersebut.