Find Us On Social Media :

Rianti Cartwright Ngaku Keterusan Makan Daging Merah Sejak Hamil Hingga Menyusui, Ini Bahayanya Jika Terlalu Banyak Mengonsumsi Daging Merah

By Ragillita Desyaningrum, Sabtu, 20 Maret 2021 | 13:11 WIB

Rianti Cartwright pernah mengalami kekurangan zat besi saat kehamilan pertamanya. Untuk memenuhi kebutuhan zat besinya, ia kemudian sering mengonsumsi daging merah. Sayangnya, kebiasaan ini berlanjut bahkan setelah sembilan bulan melahirkan.

Meski begitu, mengonsumsi daging merah terus menerus dengan porsi yang belebihan pun bukanlah keputusan yang bijak.

Baca Juga: 7 Reaksi Tubuh Saat Berhenti Makan Daging Merah, Bisa Bebas Bau Badan!

Melansir Kompas.com, berikut adalah bahaya yang mengincar kesehatan apabila kamu mengonsumsi daging merah secara berlebihan.

Lemak jenuh dan kolesterol tinggi

Tentunya ada kaitan antara kolesterol yang dialami Rianti dengan kebiasaannya mengonsumsi daging merah sejak hamil, bahkan setelah 9 bulan menyusui.

Para ahli dari American Heart Association mengungkapkan bahwa daging merah mengandung lebih banyak lemak jenuh dibandingkan jenis daging lainnya.

Nah, lemak jenuh yang menumpuk dalam tubuh inilah yang dapat memicu kadar kolesterol yang tinggi.

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan, Daging Sapi, Kambing, atau Ayam?

Kadar metabolit tinggi

Penelitian menemukan bahwa orang yang lebih sering mengonsumsi daging merah mempunyai kadar metabolit tinggi sejenis TMAO.

Zat ini disebut oleh peneliti sebagai racun yang dapat menyebabkan kematian pada orang yang menderita penyakit jantung.

Meski begitu, kadar TMAO dalam tubuh ini bisa kembali normal setelah empat minggu berhenti makan daging merah.