Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Ketika sedang berbahagia menikmati kehidupan barunya sebagai Ibu, Rianti Cartwright dikejutkan dengan hasil pemeriksaan kesehatannya.
Rupanya, menurut hasil tes laboratorium, diketahui bahwa kadar kolesterol mantan VJ MTV ini melebihi batas normal.
Namun, walaupun terkejut, hal ini masuk akal untuk Rianti mengingat pola hidupnya selama hamil dan menyusui ini.
“Tapi memang sih, sejak hamil dan 7 bulan setelah melahirkan, aku jarang banget dan hampir nggak pernah olahraga,” tulis Rianti dalam Instagram Story @riantic pada Kamis (18/3/2021).
Selain itu, diakui oleh wanita 37 tahun ini bahwa karena dirinya masih menyusui, ia tidak terlalu menjaga pola makannya.
“Bahkan karena waktu hamil aku kekurangan zat besi, aku malah jadi sering banget makan daging merah sampai sekarang,” lanjutnya.
Daging merah memang salah satu makanan yang tinggi akan kandungan zat besi, sehingga tidak jarang dikonsumsi oleh ibu hamil yang rentan kekurangan zat besi.
Melansir Healthline, zat besi pada daging merah dapat memenuhi 12 persen dari Angka Kecukupan Gizi.
Zat besi pada daging merah juga disebut berkualitas tinggi karena lebih mudah diserap dibandingkan dengan zat besi yang terdapat pada sayuran.
Meski begitu, mengonsumsi daging merah terus menerus dengan porsi yang belebihan pun bukanlah keputusan yang bijak.
Baca Juga: 7 Reaksi Tubuh Saat Berhenti Makan Daging Merah, Bisa Bebas Bau Badan!
Melansir Kompas.com, berikut adalah bahaya yang mengincar kesehatan apabila kamu mengonsumsi daging merah secara berlebihan.
Lemak jenuh dan kolesterol tinggi
Tentunya ada kaitan antara kolesterol yang dialami Rianti dengan kebiasaannya mengonsumsi daging merah sejak hamil, bahkan setelah 9 bulan menyusui.
Para ahli dari American Heart Association mengungkapkan bahwa daging merah mengandung lebih banyak lemak jenuh dibandingkan jenis daging lainnya.
Nah, lemak jenuh yang menumpuk dalam tubuh inilah yang dapat memicu kadar kolesterol yang tinggi.
Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan, Daging Sapi, Kambing, atau Ayam?
Kadar metabolit tinggi
Penelitian menemukan bahwa orang yang lebih sering mengonsumsi daging merah mempunyai kadar metabolit tinggi sejenis TMAO.
Zat ini disebut oleh peneliti sebagai racun yang dapat menyebabkan kematian pada orang yang menderita penyakit jantung.
Meski begitu, kadar TMAO dalam tubuh ini bisa kembali normal setelah empat minggu berhenti makan daging merah.
Memicu kanker
Lagi-lagi penelitian menemukan bahwa mengonsumsi daging merah terlalu sering dapat berbahaya bagi kesehatan karena dapat memicu kanker.
Adapun jenis kanker yang mungkin dialami adalah kanker usus besar, pankreas, prostat, perut, dan payudara.
Bukan hanya itu, penelitian juga menyebutkan bahwa orang yang sering makan daging merah memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat kanker.
(*)