Find Us On Social Media :

Tika Bravani Berikan Ikan Tuna Untuk Taburan MPASI, Kenali Dulu Manfaat dan Risiko Tuna Sebelum Diberikan Pada Bayi!

By Ragillita Desyaningrum, Sabtu, 20 Maret 2021 | 14:21 WIB

Tika Bravani terlihat menyiapkan tuna untuk MPASI putra pertamanya, Kalam Mahandika Jusuf. Tuna itu akan dibuat menjadi abon tuna sebagai taburan MPASI.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Makanan Pendamping ASI atau MPASI sudah dapat diberikan pada bayi setelah usia bayi 6 bulan.

Pada fase ini, orangtua dituntut untuk mengenalkan berbagai jenis makanan demi memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI.

Oleh karena itu, orangtua harus kreatif dalam menyiapkan makanan MPASI supaya bayi bisa makan dengan lahap.

Baca Juga: Berat Anaknya Lebih dari 4 Kilogram, Tika Bravani Melahirkan Bayi Raksasa

Hal inilah yang sedang dilakukan Tika Bravani dalam kehidupan barunya sebagai ibu dari Kalam Mahandika Jusuf yang lahir pada 8 Februari 2020.

Melalui akun Instagramnya, pemeran Denok dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan ini sering membagikan momen-momen dalam menyiapkan MPASI.

Baru-baru ini, aktris berusia 31 tahun itu terlihat menyiapkan satu piring daging ikan tuna segar untuk MPASI putra pertamanya itu.

“Bikin abon tuna buat taburan MPASI,” tulis Tika yang dikutip dari Instagram @tikabravani pada Jumat (19/3/2021).

Baca Juga: 3 Tahun Menikah dengan Dimas Aditya dan Sempat Alami Keguguran, Tika Bravani Semangat Jalani Kehamilan Pertamanya!

Ikan merupakan salah satu makanan yang direkomendasikan karena kandungan gizi yang tinggi, tak terkecuali ikan tuna.

Pada dasarnya, ikan tuna memang mulai bisa diperkenalkan oleh bayi pada usia enam bulan sebagai makanan pendamping ASI.

Melansir Healthline, tuna mengandung protein tinggi, asam lemak omega 3, serta vitamin B yang baik untuk tumbuh kembang bayi.

Baca Juga: Ungkap Tips Sukses MPASI Sang Buah Hati, Citra Kirana: yang Penting Mamanya Harus Sabar

“Bayi dan anak kecil membutuhkan asam lemak omega 3 seperti DHA, yang tersedia pada ikan, untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat” ujar ahli diet dari California, Ilana Muhlstein, R.D.

Omega 3 pada ikan disebut dapat membantuk perkembangan otak bayi dan anak, sedangkan asam lemak membantu melindungi jantung dengan menurunkan tekanan darah tinggi.

Adapun vitamin B dipercaya dapat membantu bayi dan anak terhindar dari beberapa jenis kanker tertentu.

Baca Juga: Waduh! Ikan Lele Kesukaan Masyarakat Indonesia Ternyata Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung, Kok Bisa?

Meski kaya akan manfaat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum ibu mengenalkan ikan tuna pada bayi.

Hal ini berkaitan dengan paparan merkuri yang sering ditemukan pada ikan tuna.

Merkuri adalah logam hasil proses manufaktur yang dapat membahayakan tubuh apabila ada di tubuh dalam kadar berlebih.

Baca Juga: Kandungan Merkuri dalam Tubuh Ashanty Tinggi, Waspada, Ikan-ikan Ini Punya Kandungan Merkuri Sangat Tinggi, Beberapa Sering Kita Santap Lho!

Merkuri dapat ditemukan pada ikan karena ketika partikel atau uap merkuri di udara masuk ke air dan bersentuhan dengan bakteri, maka itu dapat berubah menjadi zat yang dapat diserap ikan.

Salah satu jenis tuna yaitu tuna putih, disebut mempunyai kadar merkuri yang lebih tinggi dibandingkan ikan tuna lainnya.

Selain itu, perhatkan pula reaksi alergi yang bisa saja terjadi pada bayi yang baru dikenalkan MPASI.

Baca Juga: Dude Harlino Akui Anak Sulungnya Sering Alergi Makanan Saat Belajar MPASI, Berikut Cara Mengetahui dan Mencegah Alergi pada si Kecil

Adapun tanda-tanda alergi pada suatu makan yang dialami pada anak, di antaranya:

- Gatal-gatal (karena kulit memerah atau bentol)

- Kulit ruam

- Bengkak pada bibir, sekitar mata, lidah

- Kesulitan bernapas

- Sesak pada tenggorokkan

- Sakit perut

- Diare

- Muntah

- Bersin

- Diare

- Merasa pusing

(*)