Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Jika kamu merasa bahwa selama masa pandemi ini kamu cenderung boros dalam melakukan belanja online, maka kamu tidak sendiri.
Menurut data dari Bank Indonesia yang dikutip dari Kontan.co.id, pada bulan September 2020, total nilai transaksi di 4 e-commerce besar di Indonesia adalah sebesar Rp 22,05 triliun.
Angka ini meningkat sekitar 0,44 persen mom (month of month) dari total transaksi pada Agustus 2020 yang sebesar Rp 21.95 triliun.
Baca Juga: Cermat Atur Uang di Tengah Pandemi, Nina Zatulini: Harus Tahu Mana Kebutuhan Mana Nafsu Sesaat
Lalu, jika dibandingkan dengan September 2019 yang total nilai transasksinya yang sebesar Rp 19,46 triliun, nilai ini naik 13,3 persen yoy (year of year).
Adapun menurut data yang dihimpun Grid.ID, barang-barang yang paling banyak dibeli selama masa karantina ini adalah kebutuhan pokok, produk kesehatan, perlengkapan olahraga, personal care dan kosmetik.
Bahkan, total transaksi untuk kebutuhan olahraga hampir mencapai Rp 80 juta, berdasarkan data yang diungkapkan Deputi Gubernur BI.
Di luar imbauan untuk berada di rumah, kebiasaan belanja online yang meningkat ini didasari karena rasa bosan dan kecemasan selama karantina.
Sebagian orang mengangap bahwa kegiatan belanja ini dapat memberi kesenangan, padahal ada dampaknya jika tidak bijak mengelola dana.
Apalagi, kondisi ekonomi saat ini masih belum jelas dan butuh waktu yang lama supaya perekonomian kembali normal.
Untuk itu, kita perlu berhati-hati dengan dorongan untuk berbelanja online yang menggebu-gebu selama pandemi ini.
Melansir Kompas.com, berikut cara yang dapat kamu terapkan untuk mengontrol keinginan berbelanja online.
Buat anggaran
Untuk memulai perilaku berbelanja dengan sadar, cobalah untuk membuat anggaran dan berpegang pada anggaran yang telah kita buat.
Cara ini dapat membuat kita menyadari berapa uang yang kita pegang saat ini, memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, serta berapa anggaran sisa yang bisa dipakai untuk belanja di luar kebutuhan pokok.
Baca Juga: 4 Cara Cegah Impulsive Buying, Kebiasaan Boros saat Pandemi Corona yang Akan Menguras Tabunganmu
Berhati-hati dengan tawaran cicilan atau kredit dan bayar nanti atau pay later
Ketika uang kita mulai menipis namun hasrat untuk membeli sesuatu yang kita inginkan sangat kuat, kita mungkin tergoda untuk menggunakan fitur cicilan atau bayar nanti.
Pemikiran seperti ini tidak tepat dan sebaiknya dihindari, karena walaupun terlihat tanpa bunga, bisa saja ada denda jika kamu terlambat membayar.
Kenali pemicu dan buat rencana
Penting untuk mengidentifikasi apa yang memicu atau menyebabkan kamu sangat berhasrat untuk berbelanja online.
Bisa saja kamu bosan, habis dimarahi oleh atasan, atau kamu mengalami hari yang buruk, dan kamu menganggap berbelanja adalah cara untuk memberikan penghargaan untuk dirimu.
Jika kamu sudah mengetahui pemicunya, kamu dapat membuat rencana untuk mengganti belanja online dengan kegiatan lain seperti menonton acara favorit atau berolahraga.
Baca Juga: Kegiatan Belanja Online Meningkat Selama Pandemi, Begini Caranya Supaya Tetap Bisa Berhemat!
Tunda dan lihat
Apabila kamu kesulitan untuk membedakan mana barang yang kamu butuhkan atau barang yang kamu inginkan, tinggalkan dulu barang yang tertarik untuk kamu beli di keranjang.
Tunda dulu untuk langsung melakukan transaksi selama seminggu dan lihat.
Jika kamu sudah tidak tertarik dengan barang itu lagi, maka itu artinya barang tersebut hanyalah keinginanmu saja sehingga kamu bisa membelinya nanti ketika kondisi keuangan sudah stabil.
(*)