Jadi, manakah yang benar?
Sebuah studi JAMA 2019 mengungkapkan bahwa makan rata-rata hanya tiga hingga empat telur per minggu dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) yang lebih tinggi.
Untuk setiap tambahan setengah telur yang dikonsumsi setiap hari, risiko CVD naik 6%.
Tapi, seperti yang ditunjukkan oleh Harvard Health, efek yang diamati tidak hanya cukup sederhana, tetapi penelitian ini bersifat observasional, sehingga tidak dapat membuktikan bahwa makan lebih banyak telur sebenarnya menyebabkan peningkatan risiko CVD.
Harvard Chan School of Public Health mencatat bahwa beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa asupan telur rendah hingga sedang tidak terkait dengan risiko CVD yang lebih tinggi pada orang yang umumnya sehat.
Baca Juga: Fakta Kuning Telur yang Belum Banyak Orang Tahu, Ternyata Membentuk Hal Ini di Tubuh Kita
Lebih lanjut, kita sudah tau bahwa ada dua jenis kolesterol baik (HDL) dan jenis jahat (LDL).
Satu telur besar memiliki 212 miligram kolesterol total.
Namun, menurut Harvard Health, telur telah terbukti meningkatkan jenis yang baik.
Kolesterol LDL dianggap buruk karena partikel-partikel ini memiliki kecenderungan untuk menyumbat dinding arteri dengan molekul lemaknya, sedangkan HDL sebenarnya dapat membuang lemak yang menyumbat arteri.