Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Telur merupakan bentuk protein yang paling terjangkau, serbaguna, dan mudah.
Tidak hanya sarat dengan antioksidan, mineral esensial, dan asam amino, telur juga kaya akan kolin pelawan lemak, vitamin D penguat tulang, dan vitamin B12 peningkat otak.
Penelitian telah menunjukkan bahwa telur dapat meningkatkan energi, mendukung sistem kekebalan, mengurangi peradangan, melindungi mata, serta meningkatkan penampilan kulit dan rambut.
Ketika kamu menikmatinya dengan cara digoreng, orak-arik, atau direbus, ada satu efek samping utama dari makan telur yang harus diketahui, itu berkaitan dengan kolesterol .
Dirangkum Grid.ID dari laman Eatthis.com, ada temuan tentang dampak telur terhadap kolesterol yang cukup membingungkan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan meningkatkan kadar kolesterol.
Baca Juga: Ini 3 Cara Mudah Bersihkan Telur yang Pecah di Lantai, Bukan Dipel ya Bund! Nggak Akan Bau Amis Deh
Penelitian lain menunjukkan bahwa makan setengah lusin telur seminggu tidak memiliki efek negatif pada kolesterol sama sekali.
Jadi, manakah yang benar?
Sebuah studi JAMA 2019 mengungkapkan bahwa makan rata-rata hanya tiga hingga empat telur per minggu dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) yang lebih tinggi.
Untuk setiap tambahan setengah telur yang dikonsumsi setiap hari, risiko CVD naik 6%.
Tapi, seperti yang ditunjukkan oleh Harvard Health, efek yang diamati tidak hanya cukup sederhana, tetapi penelitian ini bersifat observasional, sehingga tidak dapat membuktikan bahwa makan lebih banyak telur sebenarnya menyebabkan peningkatan risiko CVD.
Harvard Chan School of Public Health mencatat bahwa beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa asupan telur rendah hingga sedang tidak terkait dengan risiko CVD yang lebih tinggi pada orang yang umumnya sehat.
Baca Juga: Fakta Kuning Telur yang Belum Banyak Orang Tahu, Ternyata Membentuk Hal Ini di Tubuh Kita
Lebih lanjut, kita sudah tau bahwa ada dua jenis kolesterol baik (HDL) dan jenis jahat (LDL).
Satu telur besar memiliki 212 miligram kolesterol total.
Namun, menurut Harvard Health, telur telah terbukti meningkatkan jenis yang baik.
Kolesterol LDL dianggap buruk karena partikel-partikel ini memiliki kecenderungan untuk menyumbat dinding arteri dengan molekul lemaknya, sedangkan HDL sebenarnya dapat membuang lemak yang menyumbat arteri.
Baca Juga: Bukan Hanya Telur Dadar, 3 Makanan Ini Juga Bisa Membuat Tidur Lebih Nyenyak Loh
Namun, seperti yang dilaporkan Harvard Health, partikel LDL yang lebih besar cenderung tidak meningkatkan risiko penyakit jantung daripada yang lebih kecil.
Nah, yang luar biasanya lagi, telur dapat meningkatkan ukuran partikel LDL, sehingga mengurangi risiko masalah kardiovaskular.
Namun ternyata, tidak semua telur diciptakan sama, loh.
Baca Juga: Benar Nggak Sih Telur Rebus Bikin Gemuk? Ini Penjelasan Ahli
Sebuah studi tahun 2008 oleh peneliti utama yang sama mengungkapkan bahwa telur yang tinggi asam lemak omega-3 menyebabkan oksidasi kolesterol 30% lebih sedikit daripada makan telur yang lebih tinggi omega-6.
Oleh karena itu, memilih telur yang tinggi omega-3 dapat membantu meminimalkan risiko kesehatan karena menelan lebih banyak kolesterol.
Kecuali kamu sudah memiliki kolesterol tinggi atau diabetes, pernah mengalami serangan jantung, atau berisiko tinggi terkena CVD.
Kebanyakan orang sehat bisa makan hingga tujuh telur seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Studi tahun 2018 menemukan bahwa makan hingga satu telur per hari justru dapat menurunkan risiko penyakit jantung, loh.
Jika benar-benar mengkhawatirkan kadar kolesterol, kamu bisa menghilangkan kuning telurnya, karena putih telur masih mengandung sejumlah besar protein tanpa kolesterol sama sekali.
(*)