Find Us On Social Media :

Menang Telak 3-0 Duel Catur Lawan Dewa Kipas, Inilah Sosok Irene Sukandar yang Sabet Gelar Grand Master Wanita Sejak Usia 16 Tahun

By Mia Della Vita, Senin, 22 Maret 2021 | 19:32 WIB

WGN Irene Sukandar.

 

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID- WGM Irene Sukandar berhasil mengalahkan Dadang Subur alias Dewa Kipas dengan skor 3-0 pada pertandingan catur persahabatan.

Pertandingan catur persahabatan antara Dewa Kipas dan Irene Sukandar ini berlangsung di studio podcast Deddy Corbuzier pada Senin (22/3/2021) sore WIB.

Kemenangan WGM Irene Sukandar atas Dewa Kipas ini dalam pertandingan tersebut juga turut disaksikan oleh atlet catur Indonesia yakni GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica.

Baca Juga: Tak Ingin Anak-anaknya Saling Iri, Sule Sudah Siapkan Rumah untuk Keempat Anaknya Satu Persatu: Biar Damai Tenteram

Mengutip Kompas.com, Senin (22/3/2021), WGM Irene Sukandar berhasil unggul pada babak pertama dengan skor 1-0.

Ia kemudian kembali mengalahkan Dewa Kipas pada babak kedua dengan menggunakan bidak hitam.

Dewa Kipas akhirnya harus mengakui kekalahannya pada babak ketiga.

Irene Sukandar berhasil menutup pertandingan catur melawan Dewa Kipas dengan skor 3-0.

Baca Juga: Buktikan Dirinya Memang Sultan, Raffi Ahmad Rela Borong Lift Mobil Pakai Truk Raksasa Demi Lengkapi Basement Rumah Barunya, Intip Penampakannya

Siapakah Sebenarnya Irene Sukandar?

Mengutip Tribunnews.com, Senin (22/3/2021), Irene Sukandar ternyata bukan orang sembarangan di dunia catur.

Pemilik nama lengkap Irene Kharisma Sukandar ini mempunyai gelar Grandmaster Wanita catur Indonesia.

Wanita kelahiran 7 April 1992 itu mulai bermain catur saat berusia tujuh tahun dengan turnamen internasional pertamanya pada usia sembilan tahun.

Baca Juga: Punya Suami Tajir hingga Hidupnya Dihujani dengan Kemewahan, Ryana Dea Ternyata Pendam Rasa Sakit yang Teramat Dalam Selama ini: Sudah Nggak Tertahankan!

Mengutip en.chessbase.com, pada usia dua belas tahun, dia bermain di Olimpiade Calvia pada 2004 dan memperoleh medali perak.

Peringkat FIDE pertamanya adalah 2010 kemudian memperoleh gelar Women Grand Master (WGM) pada usia enam belas tahun di Olimpiade Dresden 2008, Jerman.

Ia juga mencatatkan sebagai wanita pertama Indonesia yang bergelar Grand Master Wanita.

Baca Juga: Berencana Menikah di Masjid Istiqlal, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Sudah Ajukan Surat Numpang Nikah ke KUA Sawah Besar

Pada 2013, ia memperoleh gelar International Master gelar bagi pecatur laki-laki, setelah berjuang selama hampir enam tahun dan mencapai rating 2400.

Kiprah Irene di dunia catur sendiri dimulai saat mengikuti kejurnas catur tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat.

Saat itu tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain dan ia pun akhirnya didaftarkan oleh tim Sumsel.

Baca Juga: Rayakan 10 Tahun Pernikahan dengan Raul Lemos, Krisdayanti Beri Kado Spesial untuk Sang Suami: Ini Hadiah Berkesan

Namun, ia tak berhasil memperoleh nilai dalam pertandingan di kiprah Irene di dunia catur dimulai saat mengikuti kejurnas catur tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat.

Saat itu tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain dan ia pun akhirnya didaftarkan oleh tim Sumsel. Namun, Irene gagal mendapatkan nilai di kejurnas catur.

Sejak itu Irene merasa tertantang dan ia serius belajar catur sampai akhirnya masuk Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi.

Baca Juga: Kagum Terhadap Sosok Anang Hermansyah, Atta Halilintar Berharap Bisa Jadi Figur Ayah Hebat Seperti sang Calon Mertua: Semoga Bisa Jadi Ayah yang Baik Seperti Pipi

Di sekolah ini ia ditangani mantan pecatur nasional, MI Ivan Situru dan ia mulai memperlihatkan kemampuannya hingga memperoleh berbagai prestasi.

Pada 2001, di usia sembilan tahun ia telah meraih gelar Master Percasi (MP). Setelah itu, ia terus mencetak prestasi hingga memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW) pada 2002.

Lalu di Olimpiade Catur di Malorca, Spanyol, ia juga berhasil merebut gelar Master FIDE Wanita (MFW).

Baca Juga: Ingin Aura Pengantinnya Keluar di Hari Istimewa Esok, Aurel Hermansyah Diminta Nagita Slavina dan Ayu Dewi untuk Berpuasa Sebelum Akad Nikah

Karena menuai banyak prestasi di bidang catur, Irene pun mendapatkan beasiswa kuliah.

Melalui kanal YouTubenya, Irene mengatakan bahwa catur telah membawa banyak kemanfaatan dalam hidupnya.

"Dari saya pribadi, saya bisa bilang catur ini ada uangnya, secara pemain profesional, contohnya sekarang saya di pelatnas."

Baca Juga: Bantah Cynthiara Alona Ditangkap Polisi, Sunan Kalijaga Sebut CA Datang ke Polda untuk Mendampingi Tersangka yang Diamankan Terkait Kasus Prostitusi Online

"Saya di gaji oleh negara, saya bermain di kejuaraan luar negeri saya diberikan uang fee yaitu uang tampil, jadi sebelum main itu sudah diberikan."

"Dari segi pendidikan, dari S1 di Universitas Gunadarma sampai S2 di Webster University Amerika Serikat, dua-duanya saya mempunyai beasiswa penuh."

"Dari sisi pekerjaan, banyak teman-teman saya ataupun atlet catur lain yang bisa mendapat pekerjaan dari instansi yang cukup baik, dari instansi swasta maupun pemerintah mereka istilahnya dikejar-kejar untuk bekerja disana," jelas Irene.

(*)