Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pesinetron cantik Ryana Dea kerap mengunggah beragam aktivitasnya di media sosial.
Yang terbaru, ia memerkan menu makan malam yang terdiri dari soto ceker ayam dan buah alpukat.
“Makan malam aku soto pakai ceker, ini alpukat,” kata wanita berusia 31 tahun ini dalam unggahan yang Grid.ID kutip Selasa (23/3/2021).
Tak heran ibu dua anak itu konsumsi ceker ayam, ternyata bagian ini punya banyak manfaat kesehatan.
Hal ini karena kandungan kolagen pada ceker ayam yang tinggi.
Di Indonesia sendiri, ceker ayam kerap disajikan dengan sambal yang pedas, campuran sup, hingga soto seperti menu makan Ryana Dea.
Baca Juga: Ceker Ayam Masih Kotor dan Bau Padahal Sudah Dibersihkan? Ini Cara yang Benar
Kaki ayam sebagian besar terdiri dari jaringan ikat kulit, tulang rawan, tendon, dan tulang.
Melansir laman Healthline, dalam satu porsi 2 ceker ayam (70 gram) menyediakan kalori 150, protein 14 gram, lemak: 10 gram, karbohidrat: 0,14 gram, kalsium: 5% dari nilai harian, fosfor 5% dari nilai harian, vitamin A 2% dari nilai harian, dan folat (vitamin B9) 15% dari nilai harian.
Kemudian, sekitar 70% dari total kandungan proteinnya adalah kolagen, protein struktural yang memberikan bentuk, kekuatan, dan ketahanan terhadap kulit, tendon, otot, tulang, serta ligamen.
Baca Juga: Makan Ceker Ayam Bikin Awet Muda, Ini Loh Rahasia Zat di Dalamnya
Manfaat kesehatan potensial dari ceker ayam sebagian besar terkait dengan kandungan kolagennya yang tinggi, ini berfungsi untuk:
1. Kesehatan kulit
Bukti menunjukkan bahwa asupan kolagen dapat meningkatkan hidrasi, kekasaran, elastisitas, dan kepadatan kulit.
Sebuah studi 6 bulan pada 105 wanita dengan selulit sedang menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur secara signifikan mengurangi selulit dan kerutan kulit dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Baca Juga: Masih Mau Makan Ceker Ayam Setelah Tahu Ternyata Dikupas Langsung dengan Mulut Seperti Ini?
Lebih lanjut, dalam review dari 11 studi pada 805 orang, asupan kolagen menunjukkan hasil jangka pendek dan jangka panjang yang menjanjikan untuk penyembuhan luka dan penuaan kulit.
2. Mengurangi nyeri sendi
Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis.
Jenis arthritis ini merusak atau merusak tulang rawan, memungkinkan tulang bergesekan satu sama lain, dan menyebabkan rasa sakit, bengkak, serta kesulitan bergerak.
3. Mencegah keropos tulang
Asupan kolagen dapat meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause.
Sebuah studi selama 1 tahun pada 102 wanita menemukan bahwa mengonsumsi 5 gram peptida kolagen bisa meningkatkan kepadatan mineral tulang dan sintesis, sekaligus menurunkan degradasi tulang, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Para peneliti percaya bahwa kolagen dapat memberikan efek ini karena kolagen adalah penyusun utama massa tulang.
(*)