Binge eating disorder
Jenis gangguan ini memiliki gejala yang mirip dengan bulimia dan sub-tipe makan berlebihan dari anoreksia.
Mereka biasanya makan makanan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat tanpa bisa mengendalikannya.
Meski begitu, mereka tidak melakukan perilaku ‘pembersihan’ seperti pada bulimia.
Hanya saja, mereka merasa malu, jijik, atau bersalah setelah memikirkan perilaku makan berlebihan yang dialaminya.
Baca Juga: Sembuh dari Gangguan Makan, Demi Lovato Rayakan dengan Pamer Stretch Mark Berkilau di Instagram
Pica
Gangguan makan ini melibatkan makan hal-hal yang bukan makanan seperti es, kotoran, tanah, kapur, sabun, kertas, atau zat-zat lainnya yang tidak boleh dimakan.
Perilaku ini paling sering menimpa anak-anak, wanita hamil, serta individu yang mengalami disabilitas mental.
Baca Juga: Kamu Nggak Nafsu Makan Seminggu Ini? Coba Lakukan Ini Biar Nggak Sakit
Rumination disorder
Gangguan ini baru dikenali, namun gangguan ini menggambarkan kondisi seseorang yang memuntahkan makanan yang sebelumnya mereka kuntah dan telan, mengunyahnya kembali, dan kemudian menelannya kembali atau memuntahkannya.
Gangguan ini biasanya terjadi dalam 30 menit pertama setelah makan dan bisa berkembang selama masa bayi, anak-anak, atau dewasa.
Baca Juga: Orang Terdekat Alami Gangguan Makan? Bantu Atasi Masalahnya dengan Cara Ini
Avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID)
Jenis gangguan makan ini terjadi karena kurangnya minat atau ketidaksukaan terhadap bau, rasa, warna, tekstur, atau suhu tertentu.
Biasanya kondisi ini mulai berkembang sejak bayi atau sejak masa kanak-kanak dan dapat bertahan hingga dewasa.
(*)