Semangat di dalam Tuhan setiap hari, selalu ada pengharapan untuk hari depan, melangkah dengan iman, pengharapan, dan kasih,” lanjutnya.
Gisella berpesan, setiap orang tak perlu mengakui kesalahannya di depan umum.
Tetapi yang paling penting adalah mengakui kesalahan di hadapan Tuhan.
“Oiya ps satu lagi, untuk masa lalu, mistakes dan keputusan salah yg kita buat dimasa lalu bukan berarti harus diakui ke depan umum ke depan semua orang kok,” ujarnya.
“Hanya yang terpenting ke Tuhan saja yang terutama, dan kepada orang terdekat yang kamu percayai yang bisa memberikan masukan yang baik sesuai ajaranNya, dan yang bisa dipercaya, bukan berarti harus admit kemana mana yah, its ok,” tuturnya.
Gisella mengakui bahwa dalam kisahnya, ia sedikit berbeda.
Gisella serasa ceritanya diizinkan untuk menjadi konsumsi publik, sehingga dirinya harus mengakui kesalahan dan meminta maaf pada banyak orang.
“Hanya saja kalo pada ceritaku, sudah diijinkan untuk menjadi konsumsi publik ya aku hrs jujur mengakui dan meminta maaf pada smua. Semangat yakita semua, sama sama belajar untuk jadi lebih baik Tuhan berkati,” pungkasnya.
(*)