Find Us On Social Media :

Mau Investasi Reksadana Tapi Bingung Gimana Caranya? Yuk, Baca Dulu Cara Pilih Produknya untuk Investor Pemula!

By Nisrina Khoirunnisa, Jumat, 26 Maret 2021 | 08:30 WIB

Mau Investasi Reksadana Tapi Bingung Gimana Caranya? Yuk, Baca Dulu Cara Pilih Produknya untuk Investor Pemula

Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina KhoirunnisaGrid.ID - Tren investasi di Indonesia semakin banyak digemari oleh berbagai kalangan, salah satunya anak muda.Tak sedikit anak muda yang sudah berani untuk mengambil langkah awal lewat berinvestasi agar melek keuangan.Apalagi dengan kecanggihan teknologi yang semakin masif, para pemula yang ingin menginvestasikan uangnya bisa menggunakan aplikasi digital.Dilansir dari Tribunnews.com, banyak platform digital yang sudah terdaftar resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Jangan Asal Mengikuti Tren! Coba Perhatikan Hal-hal Berikut Ini Sebelum Mengajukan Kartu Kredit untuk Pertama Kalinya

Para pemula khususnya anak muda yang memiliki penghasilan UMR, bisa mengatur nominal yang diinvestasikan lewat platform digital.Jenis reksadana yang bisa diikuti pun beragam, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga reksadana saham.Kemudahan investasi lewat platform digital membuat investor pemula ingin memiliki perencanaan keuangan yang baik melalui reksadana.Lantas, apa saja tips memilih reksadana untuk investor pemula?

Baca Juga: Jangan Takut Gagal, Yuk Intip 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Demi Merintis Bisnis di Usia MudaBerikut rangkumannya dikutip dari Lifepal via Kompas.com!1. Kenali manajer investasi pengelola reksadanaJika memutuskan untuk memilih reksadana sebagai investasi keuangan, jangan lupa cari manajer investasi (MI) dengan rekam jejak yang baik.

Manajer investasi akan mengelola dana yang dimiliki oleh sebuah reksadana.Maka dari itu, penting untuk mengetahui riwayat MI yang kita tuju lewat keterbukaan informasi yang tersedia di internet.2. Cari benchmark untuk mengukur performa reksadanaKinerja reksadana dapat diketahui lewat fund fact sheet produk terkait.

Baca Juga: Hore, Sebentar Lagi Gajian! Yuk, Simak Tips Mengelola Gaji UMR Supaya Nggak Kehabisan Uang Sebelum Akhir Bulan Lagi!Para pemula dapat membandingkan reksadana pilihannya dengan pembanding lain.Misal, reksadana saham dapat dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mengukur performanya.Ketika kinerja reksadana saham tersebut terlihat konsisten mengalahkan IHSG, maka produk terkait dapat dipilih sebagai investasi keuangan.3. Perhatikan Sharpe RatioSharpe ratio merupakan rasio yang mengukur kinerja reksadana dengan perbandingan imbal hasil dan risiko.Jika sharpe ratio ternilai negatif, maka tingkat risiko lebih besar dibanding keuntungannya.Nilai sharpe ratio pun bisa berubah-ubah, bergantung dengan kondisi pasar yang sedang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Investasi Gampang Ala Gen Z dan Milenial: Beli Emas Antam Lewat Aplikasi di HP Yuk!4. Pertimbangkan nilai draw downDraw down bisa disebut juga dengan tingkat kerugian maksimal yang ada dalam produk reksadana.Artinya, ketika menentukan reksadana, angka yang tertera pada draw down menunjukkan kualitas produknya.

Jika sebuah reksadana memiliki nilai draw down sebesar 30 persen setahun, maka reksadana tersebut pernah mengalami pernurunan hingga 30 persen.5. Waspadai expense ratio reksadanaExpense ratio adalah perbandingan beban operasional reksadana dengan rata-rata NAB (Nilai Aktiva Bersih) dalam setahun.Sebuah reksadana tentu membutuhkan biaya untuk pengelolaannya, seperti biaya kustodian, trading, dan lainnya.

Baca Juga: 4 Cara Atur Keuangan untuk Usia 20-an Agar Tabungan Tidak Habis Sia-Sia, Nomor 3 Paling PentingExpense ratio berkaitan dengan kepiawaian Manajer Investasi dalam mengelola produk reksadana.Semakin kecil angka expense ratio, maka Manajer Investasi ternilai handal dalam mengelola dana dari produk terkait.6. Pilih reksadana sesuai tujuan investasiSebelum memulai investasi, alangkah baiknya kenali dulu tujuan keuangannya.Biasanya, tujuan keuangan yang berjangka pendek (1-3 tahun), reksadana pasar uang sangat disarankan karena fluktuasinya yang rendah.Jangka menengah (3-5 tahun), investor dapat memilih produk reksadana pendapatan tetap dan campuran dengan volatilitas yang sedang.Sementara tujuan investasi dengan jangka panjang (di atas 5 tahun), reksadana saham dapat dicoba oleh para investor.

Baca Juga: Kartu ATM Magnetic Stripe Berisiko Kena Skimming, BCA Ingatkan Nasabah Segera Ganti Sebelum 31 Desember 2021Itulah tips memilih reksadana untuk investor pemula.Yang terpenting adalah ketahui terlebih dulu tujuan dari berinvestasi.Misalnya untuk membangun rumah, menikah, dana pendidikan, atau dana pensiun.Selamat berinvestasi!

(*)