Batasi pengeluaran konsumtif
Sebaiknya Anda mengurangi belanja kebutuhan konsumtif seperti baju, sepatu, atau makeup berlebihan.
Tahan diri untuk membuka aplikasi e-commerce selama wabah virus corona agar tidak tergoda membeli barang yang tidak penting.
Anda sebaiknya alihkan anggaran belanja untuk memenuhi kebutuhan pokok selama bekerja di rumah.
Baca Juga: Depresi, Demi Lovato Ngaku Sudah Ingin Bunuh Diri Sejak Berusia 7 Tahun: Saya Tertarik pada Kematian
Menabung
Bila masih punya sisa gaji, sebaiknya ditabung sebagai dana darurat.
Dana tersebut bisa digunakan saat kebutuhan mendesak datang di lain hari.
Menabung dana darurat sejatinya cukup sederhana, Anda hanya perlu menyisihkan uang sebesar 10 persen dari penghasilan per bulan saja secara rutin.
Atur pengeluaran tidak tetap dengan metode rata-rata
Ada dua jenis pengeluaran dalam mengelola uang yaitu pengeluaran tetap dan variabel (tidak tetap).
Pengeluaran tidak tetap bisa berupa biaya bahan bakar kendaraan setiap hari atau ongkos transportasi, biaya belanja bahan makanan, biaya listrik, dan lainnya.
Sementara pengeluaran tetap bisa berupa cicilan rumah atau kendaraan.
Pengeluaran tetap tentu lebih mudah dicatat dan ditetapkan besarannya ketimbang yang tidak tetap.
Sementara untuk pengeluaran tidak tetap, bisa menghitung rata-rata dalam tiga bulan atau lebih.
Misalnya, menghitung rata-rata tagihan listrik selama 8 bulan.
Contohnya, jika setelah dihitung rata-rata tagihan listrik selama 8 bulan mencapai Rp 1,2 juta maka Anda dianjurkan mengalokasikan uang maksimal diangka tersebut untuk kebutuhan listrik.
Lalu terakhir, catatlah semua pengeluaran per hari, agar arus keuangan terus terpantau.
(*)