Find Us On Social Media :

Gaji Terpaksa Dipotong Akibat Pandemi? Simak 6 Tips Biar Keuangan Tetap Stabil

By Mia Della Vita, Jumat, 26 Maret 2021 | 12:01 WIB

Ilustrasi gaji dipotong.

Batasi pengeluaran konsumtif

Sebaiknya Anda mengurangi belanja kebutuhan konsumtif seperti baju, sepatu, atau makeup berlebihan.

Tahan diri untuk membuka aplikasi e-commerce selama wabah virus corona agar tidak tergoda membeli barang yang tidak penting.

Anda sebaiknya alihkan anggaran belanja untuk memenuhi kebutuhan pokok selama bekerja di rumah.

Baca Juga: Depresi, Demi Lovato Ngaku Sudah Ingin Bunuh Diri Sejak Berusia 7 Tahun: Saya Tertarik pada Kematian

Menabung

Bila masih punya sisa gaji, sebaiknya ditabung sebagai dana darurat.

Dana tersebut bisa digunakan saat kebutuhan mendesak datang di lain hari.

Menabung dana darurat sejatinya cukup sederhana, Anda hanya perlu menyisihkan uang sebesar 10 persen dari penghasilan per bulan saja secara rutin.

Baca Juga: Curi Perhatian Penonton Miss Grand Internasional, Kharisma Aura Tampil dalam Balutan Busana Sate Ayam, Intip Tampilannya!

Atur pengeluaran tidak tetap dengan metode rata-rata

Ada dua jenis pengeluaran dalam mengelola uang yaitu pengeluaran tetap dan variabel (tidak tetap).

Pengeluaran tidak tetap bisa berupa biaya bahan bakar kendaraan setiap hari atau ongkos transportasi, biaya belanja bahan makanan, biaya listrik, dan lainnya.

Sementara pengeluaran tetap bisa berupa cicilan rumah atau kendaraan.

Baca Juga: Mau Investasi Reksadana Tapi Bingung Gimana Caranya? Yuk, Baca Dulu Cara Pilih Produknya untuk Investor Pemula!

Pengeluaran tetap tentu lebih mudah dicatat dan ditetapkan besarannya ketimbang yang tidak tetap.

Sementara untuk pengeluaran tidak tetap, bisa menghitung rata-rata dalam tiga bulan atau lebih.

Misalnya, menghitung rata-rata tagihan listrik selama 8 bulan.

Baca Juga: Dulu Dituding Pelakor, Umi Pipik Kepergok Jalan Bareng Musisi Tampan Ini, Mantan Nia Ramadhani: Biarkan Umi yang Memilih

Contohnya, jika setelah dihitung rata-rata tagihan listrik selama 8 bulan mencapai Rp 1,2 juta maka Anda dianjurkan mengalokasikan uang maksimal diangka tersebut untuk kebutuhan listrik.

Lalu terakhir, catatlah semua pengeluaran per hari, agar arus keuangan terus terpantau.

 

(*)