Cara untuk mengontrol atau mencegah Salmonella antara lain pasteurisasi dan iradiasi.
Pasteurisasi melibatkan pemanasan telur dengan air panas atau udara panas dalam jangka waktu yang sangat spesifik.
USDA merekomendasikan untuk memanaskan telur pada berbagai suhu untuk mempasteurisasi bagian-bagian telur.
Misalnya, kuning telur membutuhkan pemanasan dengan suhu minimal 60 derajat Celcius selama 6,2 menit.
Pasteurisasi secara signifikan mengurangi kontaminasi Salmonella, tetapi tidak mempengaruhi kualitas nutrisi atau rasa telur.
Adapun iradiasi melibatkan pemaparan telur ke dosis radiasi, tetapi metode ini dapat memengaruhi kualitas telur.
Baca Juga: Ini 3 Cara Mudah Bersihkan Telur yang Pecah di Lantai, Bukan Dipel ya Bund! Nggak Akan Bau Amis Deh
Orang yang mengonsumsi telur mentah atau setengah matang bisa terkena infeksi Salmonella, yang juga disebut dokter sebagai salmonellosis.
Menurut FDA, gejala infeksi Salmonella terjadi dalam 12 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Orang yang mengalami infeksi Salmonella mungkin mengalami gejala seperti diare, demam, kram perut, dan muntah.
FDA juga mencatat bahwa bayi, anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan wanita hamil berisiko lebih tinggi untuk jatuh sakit akibat infeksi Salmonella.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit bawaan makanan.