Find Us On Social Media :

Paskah 2021 Akan Segera Tiba! Berikut Tradisi Perayaan Paskah di 5 Negara Besar di Dunia, Mulai dari Membentangkan Karpet hingga Disalib

By Citra Widani, Senin, 29 Maret 2021 | 10:46 WIB

Salah satu interior gereja

Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Pemeluk agama kristen dan khatolik sebentar lagi akan merayakan momen kebangkitan Yesus Kristus atau yang biasa dikenal dengan Paskah.

Ya, Hari Paskah 2021 akan jatuh di tanggal 4 April.

Masyarakat Indonesia biasanya akan pergi ke Gereja dan merayakan hari Paskah dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat.

Namun tahukah kamu bagaimana tradisi perayaan paskah di negara-negara besar?

Baca Juga: Seakan Ngaca Lihat Aurel Hermansyah yang Persis Dirinya, Krisdayanti Bongkar Perangai sang Anak yang Punya Shio Macan: Nggak Bisa Diprotes Anak Ini

Kali ini Grid.ID telah merangkum 5 negara dengan tradisi perayaan paskah yang terbilang unik.

Melansir Womanstoday.com, berikut pemaparannya.

1. Antigua, Guatemala

Perayaan di kota Antigua, Guatemala ini cukup unik.

Pasalnya para warga biasanya akan membentangkan karpet warna-warni untuk menutupi jalanan.

Tradisi itu digelar sepanjang pekan suci/ holy week menyambut Jumat Agung.

Bukan karpet sembarangan, karpet panjang itu terbuat dari bunga, serbuk berwarna, buah-buahan, sayur mayur, dan pasir.

Tradisi tersebut memasukan unsur seniman, agama hingga sejarah Guatemala.

Baca Juga: Seakan Ngaca Lihat Aurel Hermansyah yang Persis Dirinya, Krisdayanti Bongkar Perangai sang Anak yang Punya Shio Macan: Nggak Bisa Diprotes Anak Ini

2. San Pedro Cutud, Filipina

Tradisi paskah di kota tetangga kali ini cukup mengharukan.

Seperti yang diketahui jika mayoritas penduduk Filipina beragama Khatolik.

Sehingga wajar saja jika negara tersebut memiliki tradisi yang sangat kental.

Ketika hari Jumat Agung tiba, beberapa warga di daerah Filipina Utara rela disalib untuk menghormati pengorbanan Yesus Kristus.

Namun ada beberapa pihak yang tidak menyetujui tradisi ini, namun di sisi lain perayaan tersebut menarik banyak perhatian turis.

Baca Juga: Sulitnya Jadi Krisdayanti, Harus Bersikap Netral dengan Aurel Hermansyah hingga Menahan Diri Agar Tidak Ada Gesekan dengan Raul Lemos

3. Norwegia

Norwegia melakukan perayaan Paskah yang sangat berbeda dari negara-negara lainnya.

Ketika hari Paskah datang, biasanya para warga akanmembaca novel Kriminal.

Ternyata tradisi itu sudah ada sejak tahun 1923 loh!

Saat itu sebuah penerbit buku mempromosikan novel kriminal barunya di halaman depan sebuah surat kabar.

Tanpa disadari oleh kebanyakan orang, iklan tersebut seolah seperti berita sungguhan.

Banyak orang tidak tahu itu adalah aksi publisitas, sehingga mendapat perhatian besar dan dibuatlah fenomena itu sebagai tradisi.

Baca Juga: Unjuk Kelemahan di Depan Anak, Nia Ramadhani Khawatir Anaknya Malu Dirinya Tak Bisa Masak

4. Florence, Italia

Negara yang identik dengan budayanya yang kental ini memiliki perayaan Paskah yang cukup megah.

Para penduduk lokal biasanya akan menggelar acara Scoppio del Carro, atau "ledakan gerobak".

Ya, akan ada semacam gerobak besar dengan ornamen tertentu yang sisi luarnya dipenuhi oleh kembang api.

Gerobak raksasa tersebut kemudian di arak oleh beberapa orang untuk melintasi jalanan.

Bahkan orang yang membawa gerobak raksasa itu harus mengenakan kostum abad ke-15.

Setelah selesai di arak, mereka akan berhenti di depan Duomo, salah seorang pemuka agama kemudian menyalakan kembang api tersebut.

Ternyata tradisi tersebut rutin digelar untuk mengenang perang salib pertama, serta upacara untuk mengharapkan panen yang berlimpah.

Baca Juga: Sama Sekali Tak Ngebet Nikah, Prilly Latuconsina Skakmat Omongan Orang Soal Pernikahan: Gue Hidup di Dunia Ini Bukan Cuma Mau Reproduksi Doang

5. Hungaria

'Sprinkling' atau percikan merupakan sebuah tradisi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Hungaria di hari Paskah.

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh para anak laki-laki sambil memercikan parfum atau air wewangian kepada anak perempuan setelah diizinkan oleh mereka.

Konsepnya dilakukan secara bercanda dan tidak terlalu serius.

Para pemuda pria biasanya menuangkan ember berisi air ke atas kepala para wanita muda.

Tetapi seiring berjalannya waktu, mereka lebih sering untuk menyemprotkan parfum, cologne atau hanya air biasa, dan meminta untuk melakukan ciuman.

(*)