Diwartakan dari Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan pelaku laki-laki memiliki identitas L.
Sementara pelaku perempuan, sampai saat ini masih terus dilakukan identifikasi.
Menurut keterangan yang dibagikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kedua pelaku merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dimana kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu diketahui pernah melakukan aksi serupa di Jolo, Filipina.
"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina," ujarnya, Senin (29/3/2021), dilansir Tribunnews.com.
Sebelumnya, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut JAD terstruktur secara virtual.
Melalui media sosial, kelompok JAD ini akan memberi kabar satu dengan yang lain apabila akan melakukan aksi.
Baca Juga: Lindungi Rambut dari Panas dan Atasi Kerusakan Akibat Catokan, Gunakan Serum Ini!
Dedi juga mengatakan kelompok JAD telah memanfaatkan aplikasi Telegram untuk saling berkirim pesan.
"Intensitas komunikasinya di media sosial terstruktur dan sistematis," ujarnya pada Senin (14/10/2019) lalu, yang saat itu menjabat Karopenmas Divisi Humas Polri.
"Kalau mau melakukan amaliyah, mereka akan sampaikan di Telegram maupun media sosial lainnya. Misalnya 'Saya akan melakukan amaliyah pada hari ini',"