Find Us On Social Media :

Rakyatnya Jadi Penyendiri dan Lebih Pilih Bunuh Diri, Jepang Cepat Tanggap Buat Menteri Kesepian Agar Bebas dari Ancaman Kepunahan

By None, Senin, 29 Maret 2021 | 16:47 WIB

Rakyatnya Jadi Penyendiri dan Lebih Pilih Bunuh Diri, Jepang Cepat Tanggap Buat Menteri Kesepian Agar Bebas dari Ancaman Kepunahan

“Hikikomori jarang meninggalkan kamar dan rumahnya. Mereka terkunci di dalam dan membatasi interaksi dengan dunia maya. Ini dianggap sebagai penyakit kelas menengah karena hikikomori dari latar belakang seperti itu yang bisa mengandalkan dukungan keluarga mereka,” terang Jeff.

Hikikomori ini tercipta dari rasa malu yang mendalam karena keburukan yang mereka alami atau tidak mempunyai pekerjaan seperti orang normal, merasa tidak berharga dan tidak layak untuk kebahagiaan dan terkhianati oleh ekspektasi orangtuanya.

Baca Juga: Baru Sehari Ditinggal Suami untuk Selama-lamanya, Istri Kaget Dapat Kiriman Foto Rahasia Hingga Fakta Mengerikan ini Terungkap

Tren tidak menikah

Kondisi sangat depresif di masyarakat Jepang menghadirkan masalah baru berupa penurunan jumlah penduduk.

Populasi penduduk Jepang berdasarkan Daftar Penduduk Dasar pada 1 Januari 2019 tercatat 124.763.464 jiwa atau menurun selama 10 tahun berturut-turut.

Jumlah penurunan sekitar 430.000 orang, tertinggi sejak survei Kementerian Dalam Negeri Jepang dimulai.

Baca Juga: Dituding Selingkuh dengan Istri Bams Samson hingga akan Bercerai dengan Desiree Tarigan, Kuasa Hukum Hotma Sitompul: Itu Adalah Fitnah

Ya, di Jepang jumlah penduduknya bukan hanya tidak mengalami lonjakan, tapi juga mengalami penurunan.

Belakangan, salah satu sumber masalah dari kondisi ini mulai terlihat: jumlah perjaka dan perawan di Jepang meningkat pesat.

Temuan yang didasarkan penelitian terbaru tentang pengalaman seksual pertama warga Jepang dianggap sebagai penjelasan terkait penurunan jumlah populasi masyarakat Jepang.

Hal ini mengakibatkan angka kelahiran bayi menurun yang diperparah dengan populasinya yang menua dengan cepat.