Find Us On Social Media :

Ingin Berbisnis Kuliner saat Ramadhan 2021 tapi Masih Pandemi Covid-19? Perhatikan 5 Tips Ini Agar Dagangan Tetap Laku

By Mia Della Vita, Selasa, 30 Maret 2021 | 11:47 WIB

Sajian Nasi Padang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID- Bulan Ramadhan 2021 tak terasa tinggal beberapa minggu lagi.

Biasanya banyak orang yang memanfaatkan momen Ramadhan 2021 untuk berjualan makanan dan minuman.

Menurut Data Analyst MOKA Hutami Nadya, ada beberapa strategi agar bisnis makanan dan minuman bisa berkembang di bulan Ramadhan 2021.

Baca Juga: Bak Tertawa di Atas Luka Hati Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Keceplosan Bongkar Penyebab Batalnya Pernikahan Sang Biduan dengan Adit Jayusman: Kok Elo yang Muter-muter Bayarin Vendor? Lu Laki Ya?

Strategi ini diperlukan mengingat kondisi Ramadhan tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena pandemi Covid-19.

"Strategi untuk bisnis makanan dan minuman di bulan Ramadhan tahun ini harus berbeda dari tahun lalu."

"Karena apa? Karena situasi pandemi saat ini masih belum bisa diprediksi kapan berakhir," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga: Limpahi Betrand Peto dengan Harta sampai Suguhkan Istana Megah Seharga Rp 79 Miliar, Ruben Onsu Bungkam saat Ditanya Apakah sang Putra Bahagia Bersamanya: Gue Gak Bisa Ngomong

Mengetahui Jam Sibuk Konsumen

Hutami menyebutkan, trik yang pertama adalah mengetahui jam sibuk atau timing yang tepat para konsumen.

Berdasarkan analisa yang dilakukannya ternyata selama bulan Ramadhan, pukul 17.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB jumlah merchant yang berjualan meningkat 67 persen.

Sementara ketika jam sahur yaitu pukul 02.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB yang benar-benar beroperasi itu mungkin ada sekitar 8 persen.

Baca Juga: Bukan untuk Hedonisme, Atta Halilintar Wajib Keluarkan Uang 1 Miliar untuk Kebutuhan Ini

"Artinya apa, jam sahur adalah moment yang tepat untuk membuka jualan dan berpotensi besar untuk para pebisnis termasuk UMKM," katanya.

Makanan Favorit

Lalu langkah kedua adalah cari tahu menu makanan favorit ketika sahur.

Berdasarkan analisanya, konsumen lebih memilih makanan yang praktis dan tidak ribet.

Baca Juga: Bayar Listrik Hingga Ratusan Juta, Artis yang Kekayaannya Mampu Langkahi Raffi Ahmad Ini Kesal Dicap OKB, ‘Ini Ada Sultan Ancol’

"Misalnya paket ayam geprek beserta minumannya. Mereka cenderung lebih suka yang seperti itu."

"Untuk minuman kebanyakan teh manis atau es tes manis yang menjadi favorit konsumen," jelasnya.

Perilaku Konsumen

Langkah ketiga adalah mengetahui perilaku konsumen saat Ramadhan.

Baca Juga: Ngaku Punya Harta Duniawi Melimpah hingga Sempat Pamer Saldo ATM Rp3 Miliar, Barbie Kumalasari Tak Gengsi Nongkrong di Warung, sang Ratu Halu: Makan di Warteg Emang Cihuy!

Berdasarkan data penelitian, konsumen mulai mencari menu makanan berbuka itu pukul 14.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Pada saat itu, ada 200an transaksi yang berjalan, sementara kalau pukul 16.00 WIB ke atas transaksi meningkat menjadi 500.

"Oleh sebab itu perlu untuk diketahui bagi para pelaku UMKM atau pebisnis lain harus mempunyai stok menu yang dijual apabila stok yang dijual habis," sambungnya.

Baca Juga: Tajir Melintir hingga Dijuluki Sultan Andara, Raffi Ahmad Tak Gengsi Berbaur dengan Tetangga Satu Komplek hingga Buat Lapangan Golf Bersama: Komplek Andara pada Kompak

Sediakan Delivery

Keempat adalah menyediakan layanan antar atau Delivery.

"Di moment pandemi ini banyak orang yang memilih untuk berdiam dirumah dan memilih bertransaksi secara online, oleh sebab itu tidak salah kalau membuat layanan Delivery," pungkasnya.

Perhatikan Kualitas Produk

Baca Juga: 7 Cara Menghemat Biaya Pernikahan, Salah Satunya Kirim Undangan Pakai E-Card

Selanjutnya, jangan lupa untuk memperhatikan kualitas produk.

Mengutip Kontan.co.id, cara mempertahankan kualitas produk yaitu dengan memastikan makanan dikirim dalam keadaan baik.

 

(*)