Find Us On Social Media :

Harapan Melahirkan Normal Pupus, Zaskia Sungkar Jelaskan Penyebab Harus Melakukan Operasi Caesar pada Kelahiran Anak Pertamanya

By Devi Agustiana, Selasa, 30 Maret 2021 | 16:07 WIB

Zaskia Sungkar akan melahirkan anak pertamanya dengan proses operasi caesar.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Pasangan Zaskia Sungkar dan Irwansyah sedang menghitung hari untuk menyambut kelahiran anak pertamanya.

Diketahui keduanya telah menantikan momongan selama 10 tahun, hingga akhirnya kakak Shireen Sungkar ini mengandung.

Penuh perjuangan untuk mendapatkan buah hati, Zaskia Sungkar dan Irwansyah kini harus menerima kenyataan bahwa proses persalinan pun tidak bisa dilakukan secara normal.

Baca Juga: Padahal Tak Lama Lagi Lahirkan Anak Pertamanya, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Justru Sudah Umumkan Nama Panjang sang Buah Hati Beserta Artinya: Jadi Nama Anak Kita Officially Adalah ...

Dikehamilan 39 minggu, Zaskia mendapati kabar bahwa ia harus melakukan operasi caesar saat persalinan nanti.

Hal itu diketahui dari salah satu video YouTube The Sungkar Family yang Grid.ID kutip via Kompas.com, Selasa (30/3/2021).

Adapun penyebab operasi caesar harus dilakukan nanti karena posisi bayi dalam kandungan masih sama seperti hari-hari sebelumnya.

Baca Juga: Dapat Usulan Nama 'Aldebaran' hingga 'Vincenzo' dari Warganet, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Akhirnya Pilih Nama Ini untuk Calon Buah Hati Mereka

"Nah, jadi ya sudah, insya Allah kita putuskan untuk caesar, yang penting aku dan baby sehat," kata Zaskia Sungkar.

Ternyata dokter sempat menyarankan agar Zaskia Sungkar tidak terlalu lelah.

"Iya, jadi waktu itu dokter sempat suruh dia jangan terlalu capai, jadi dia keingatnya jangan terlalu capai terus dan di saat, 'aduh, kok ini kayaknya kurang jalan ya?', jadi dokter sarankan kalau misalkan jalan tuh, baby bisa cepat turunnya. Jadi kayak telat gitu," kata Irwansyah.

Baca Juga: Girang Sambut Kelahiran Anak Pertama Usai 1 Dekade Menanti, Irwansyah dan Zaskia Sungkar Rela Rogoh Kocek Rp 22 Juta untuk Beli Selimut sang Jabang Bayi

Akhirnya, hal itu sempat membuat wanita 30 tahun ini dilema antara memilih tetap aktivitas dengan olahraga atau beristirahat agar tidak kelelahan.

Namun, keduanya menyerahkan kepada Tuhan yang terbaik untuk anaknya kelak.

Adapun operasi caesar (C-section) adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan di perut dan rahim.

 Baca Juga: Melahirkan Saat Positif Covid-19, Apakah Tetap Bisa Memberikan ASI Pada Bayi?

Melansir laman Mayo Clinic, terkadang operasi caesar lebih aman untuk ibu atau bayi daripada persalinan normal.

Dokter akan merekomendasikan operasi caesar, jika:

1. Persalinan tidak berkembang

Persalinan macet adalah salah satu alasan paling umum untuk operasi caesar.

Persalinan macet dapat terjadi jika serviks tidak cukup terbuka meskipun kontraksi kuat selama beberapa jam.

Baca Juga: Jennifer Bachdim Pamer Tubuh Langsing Setelah Melahirkan, Ternyata Ini Rahasia Istri Irfan Bachdim Pertahankan Bentuk Badan Selama Kehamilan!

2. Bayi dalam kesulitan

Jika ahli kesehatan khawatir tentang perubahan detak jantung bayi, operasi caesar mungkin merupakan pilihan terbaik.

3. Posisi bayi tidak normal

Operasi caesar mungkin merupakan cara paling aman untuk melahirkan bayi jika kaki atau bokongnya masuk ke jalan lahir lebih dulu (sungsang) atau bayi dalam posisi miring atau bahu lebih dulu (melintang).

Baca Juga: Akui Muncul Stretch Mark Saat Hamil Meskipun Sudah Perawatan, Audi Marissa: Disyukuri Aja Lah ya

4. Hamil bayi kembar

Operasi caesar mungkin diperlukan jika mengandung bayi kembar, lalu bayi terdepan dalam posisi tidak normal atau jika memiliki bayi kembar tiga atau lebih.

5. Ada masalah dengan plasenta

Jika plasenta menutupi pembukaan serviks (plasenta previa), maka operasi caesar direkomendasikan untuk persalinan.

Baca Juga: Melahirkan Lewat dari HPL, Jennifer Bachdim Ternyata Lakukan Hal Ini Untuk Merangsang Kontraksi Alami

6. Masalah pada tali pusar

Operasi caesar mungkin disarankan jika tali pusar terlepas melalui serviks sebelum bayi.

7. Ada memiliki masalah kesehatan

Operasi caesar mungkin disarankan jika memiliki masalah kesehatan yang parah, seperti kondisi jantung atau otak.

 Hal ini juga dianjurkan jika memiliki infeksi herpes genital aktif pada saat persalinan.

Baca Juga: Jennifer Bachdim Melahirkan Anak Ketiga dengan Kontraksi Singkat dan Lancar, Begini Proses Pembukaan Persalinan Normal yang Harus Bumil Ketahui!

8. Obstruksi mekanis

Ibu mungkin memerlukan operasi caesar jika memiliki fibroid besar yang menghalangi jalan lahir, patah tulang panggul yang bergeser parah, atau bayi memiliki kondisi yang dapat menyebabkan kepalanya menjadi sangat besar (hidrosefalus parah).

9. Pernah menjalani operasi caesar sebelumnya

Dalam beberapa kasus, ahli kesehatan mungkin merekomendasikan operasi caesar berulang.

Jika operasi caesar telah dijadwalkan, dokter mungkin menyarankan untuk berbicara dengan ahli anestesi tentang kemungkinan kondisi medis yang akan meningkatkan risiko komplikasi anestesi.

Ahli kesehatan mungkin juga merekomendasikan tes darah tertentu sebelum operasi caesar.

Baca Juga: Istri Fiesra Besari Terpaksa Memilih Operasi Caesar untuk Kelahiran Anak Pertamanya, Apa Saja Penyebab Ibu Harus Melakukan Pembedahan Saat Persalinan?

Tes ini akan memberikan informasi tentang golongan darah dan tingkat hemoglobin, komponen utama sel darah merah.

Rincian ini akan membantu tim perawatan kesehatan jika membutuhkan transfusi darah selama operasi caesar.

Bahkan, jika merencanakan persalinan normal, penting juga untuk bersiap menghadapi hal yang tidak terduga.

 (*)