Jika tidak memungkinkan, dokter pun akhirnya akan menganjurkan ibu untuk melakukan persalinan dengan operasi caesar demi kebaikan ibu dan bayi.
Seperti yang dikutip dari Nakita.id, sebuah pernyataan dari The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menyebutkan bahwa melahirkan secara operasi caesar bisa menyelamatkan jiwa janin, ibu, ataupun keduanya dalam kasus tertentu.
Baca Juga: Alasan Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie Pilih Metode Operasi Caesar di Tengah Pandemi
Kasus tertentu yang dimaksudkan di antaranya adalah:
Bayi tidak lahir-lahir
Masih mengutip Nakita.id, sebanyak 34 persen kasus persalinan caesar harus dilakukan karena ibu tidak mendapat bukaan lebar untuk melahirkan secara normal.
Selain itu, bayi juga tidak terlihat turun ke jalan lahir padahal waktu kelahirannya sudah dekat.
Kedua hal ini akhirnya membuat proses persalinan membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya sehingga harus diputuskan untuk operasi caesar.
Bayi tidak dapat menghadapi proses kelahiran dengan baik
Alasan lain ibu harus menjalani persalinan caesar adalah karena denyut jantung bayi yang naik turun.
Masalah ini banyak dialami oleh ibu hamil, bahkan sekitar 23 persen kasus persalinan caesar dikarenakan hal ini.
Meskipun dokter akan mengupayakan yang terbaik supaya jantung bayi bisa berdenyut normal, kerap kali dokter akan menyarankan untuk operasi caesar sebagai jalan yang terbaik.
Baca Juga: Keterlambatan Pembukaan Jelang Melahirkan Membuat Vebby Palwinta Harus Jalani Operasi Caesar