Find Us On Social Media :

Vanessa Angel Curhat sang Putra Tantrum Parah hingga Bikin Stres, Begini Cara Mengatasi Anak yang Sedang Rewel Menurut Ahli!

By Devi Agustiana, Rabu, 31 Maret 2021 | 14:38 WIB

Tantrum merupakan kondisi umum yang dialami anak, hal ini pula yang terjadi pada putra Vanessa Angel hingga sempat membuatnya stres.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Mengurus anak pertama memang susah-susah gampang, banyak hal baru yang harus orangtua pelajari dalam mendidik si kecil.

Hal ini pula yang dirasakan artis Vanessa Angel.

Melalui unggahan Instagram Story-nya, ia mengaku bahwa sang putra, Gala, mengalami tantrum parah.

Baca Juga: Digunakan Vanessa Angel dalam Olahan MPASI sang Putra, Simak Manfaat Kacang Polong untuk Tumbuh Kembang si Kecil, Termasuk Membentuk Kekebalan

Hingga ia pun mengaku stres akibat putranya yang rewel.

 “Gala seharian ini tantrum parah, dipegang siapa aja gamau.. Diapain aja tetep nangis,” tulis wanita berusia 29 tahun ini dalam unggahannya yang Grid.ID kutip Rabu (31/3/2021).

Ia pun mengira tantrum yang dialami putranya akibat sering ditinggal kerja beberapa hari belakangan.

Baca Juga: Istrinya Doyan Posting Foto Vulgar, Bibi Ardiansyah Langsung Kena Nyinyiran Netizen Saat Tubuh Vanessa Angel Terekspos: Kok Suaminya Membiarkan Sih...

“Di tinggal kerja terus mungkin ya belakangan ini huhuhu stress bgt seharian ngurus anak rewel,” tutup istri Bibi Ardiansyah ini.

Adapun tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak.

Begitulah cara anak kecil menunjukkan bahwa mereka kesal atau frustrasi.

Melansir laman Kidshealth.org, tantrum dapat terjadi ketika anak-anak lelah, lapar, atau tidak nyaman.

Baca Juga: Dinda Hauw dan Rey Mbayang Berharap Jenis Kelamin Anak Pertamanya Laki-Laki, Begini 6 Tips agar Peluang Hamil Bayi Laki-Laki Lebih Besar!

Mereka bisa mengalami kehancuran karena tidak bisa mendapatkan sesuatu (seperti mainan atau orangtua) untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Belajar mengatasi frustrasi adalah keterampilan yang diperoleh anak-anak dari waktu ke waktu.

Tantrum sering terjadi selama tahun kedua kehidupan, ketika keterampilan bahasa mulai berkembang.

Baca Juga: 6 Cara Pertolongan Pertama Saat Anak Mimisan dan Kenali Penyebabnya

Karena anak belum bisa mengatakan apa yang mereka inginkan, rasakan, atau butuhkan, pengalaman yang membuat frustrasi dapat menyebabkan amukan.

Saat keterampilan bahasa meningkat, amukan cenderung menurun.

Balita menginginkan kemandirian dan kendali atas lingkungan mereka lebih dari yang sebenarnya dapat mereka tangani.

Baca Juga: Ahli Menyebut Donat Jadi Makanan Pemicu Bad Mood, Alasannya Bikin Kaget

Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan ketika seorang anak berpikir “saya dapat melakukannya sendiri" atau "saya menginginkannya, berikan kepada saya."

Ketika anak-anak mengetahui bahwa mereka tidak dapat melakukannya dan tidak dapat memiliki semua yang mereka inginkan, maka anak akan mengamuk.

Lantas, bagaimana mengatasinya?

Baca Juga: Alasan Mengapa Tersenyum Sangat Penting untuk Tumbuh Kembang Anak-anak

Dilansir Grid.ID dari Parents.com, langkah pertama dalam membantu bayi mengatasi ketidaknyamanannya adalah mengidentifikasi situasi yang memicu hal ini.

Misalnya, saat bayi jatuh ketika mencoba naik ke sofa.

Sebagai gantinya, letakkan beberapa bantal di lantai dan biarkan dia menggoyang-goyangkannya.

Baca Juga: Ini Dampak Psikologis Anak yang Kekurangan Zat Besi, Mudah Marah sampai Sulit Tidur

Hal ini akan jauh lebih sederhana dari apa yang ingin dia lakukan.

Seringkali bayi yang mengamuk akan memberi tanda peringatan sebelum mereka meledak.

Dari lengan dan kaki, serta melengkungkan punggung adalah indikator umum dari masalah yang akan datang pada si kecil.

Baca Juga: Waspada! Anak Mudah Kena Anemia Kalau Kekurangan Zat Besi, Ini 6 Faktor Penyebabnya

Jika ini terjadi, segera coba pijat bayi (usap punggung, lengan, dan tangan anak dengan penuh kasih).

Pilihan lain, arahkan pikirannya pada sesuatu yang berbeda.

Ketika anak melampiaskan rasa frustrasinya, segera alihkan perhatiannya dengan membuat ekspresi wajah yang lucu, ini sebuah strategi yang kami disebut menyelamatkannya dari dirinya sendiri.

Begitu keterampilan motorik dan verbal bayi berhasil mengejar keinginannya, maka amukan jenis ini akan mereda seiring waktu.

(*)