Find Us On Social Media :

Usia Tidak Muda Lagi, Cindy Fatika Sari Berhasil Menempuh 10.000 Langkah dalam Sehari, Ternyata Manfaatnya Dapat Meningkatkan Konsentrasi dan Menurunkan Tekanan Darah

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 31 Maret 2021 | 16:02 WIB

Di usia yang sudah tidak muda lagi, Cindy Fatikasari berhasil menempuh 10.000 langkah per hari.

Bergerak aktif dapat membantu tubuh meningkatkan pelepasan hormon endorphin yang membuat tubuh lebih rileks.

Selain itu, aliran darah ke otak juga akan meningkat sehingga memicu peningkatan pula pada fungsi kognitif.

Dengan adanya perubahan pada dua hal di atas, maka konsentrasimu akan meningkat.

Baca Juga: Sulit Fokus? Ini 7 Cara untuk Meningkatkan Konsentrasi dalam Bekerja

Membantu mengontrol gula darah

Penderita diabetes disarankan untuk aktif bergerak  karena dapat membantu tubuh menggunakan lebih banyak glukosa dalam darah.

Salah satu olahraga yang disarankan untuk penderita diabetes adalah berjalan kaki sebab aktivitas ini dapat membantu insulin di dalam tubuh untuk bekerja lebih efisien.

Hal ini akhirnya berfek pada gula darah yang lebih stabil.

Baca Juga: Stop Konsumsi 3 Minuman Ini Kalau Mau Gula Darah Tetap Seimbang!

Memperbaiki suasana hati

Ketika kamu merasa stress, cemas, atau sedih, cobalah untuk keluar dan berjalan-jalan sebentar.

Berjalan kaki diketahui dapat memperbaiki suasana hati karena adanya peningkatan produksi hormon yang membuat bahagia seperti hormon endorphine, serotonin, dan dopamin.

Apalagi jika kamu berjalan kaki ketika pagi hari, di mana udara masih segar dan tubuhmu juga akan terkena sinar matahari yang baik untuk pembentukan vitamin D dalam tubuh.

Baca Juga: Dinda Hauw Ngaku Alami Mood Swing Saat Hamil, Intip 7 Langkah Mudah Mengatasi Perubahan Suasana Hati pada Bumil!

Menurunkan tekanan darah

Rutin berjalan kaki, terlebih 10.000 langkah setiap harinya dapat membantu mengurangi pembuluh darah yang kaku penyebab hipertensi.

Berjalan kaki juga dapat meningkatkan aliran darah pada tubuh sehingga tekanan darah pun akan lebih stabil.

Perlu diingat bahwa tekanan darah yang tinggi seringkali dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang mematikan.

(*)