Grid.ID – Belakangan ini, sosok tiktokers Sisca Kohl jadi perbincangan hangat di jagat sosial media. Ia dijuluki ‘crazy rich TikTok’ berkat konten videonya yang kerap memamerkan makanan yang harganya membuat netizen menjerit.
Sebut saja konten review Durian Musang King yang ia unggah di akun TikTok @siscakohl pada Minggu, (6/3/2021). Dalam video tersebut, Sisca Kohl dan adiknya tampak memamerkan tiga buah durian yang totalnya mencapai Rp 10 juta.
Tak tanggung-tanggung, Sisca Kohl bahkan menyebut ini bukan pertama kalinya ia membeli Durian Musang King. Melihat harganya saja sukses bikin netizen geleng-geleng kepala.
Selain konten makanan yang mahal, Sisca Kohl juga berhasil mencuri perhatian netizen lewat percobaan makanan yang sedikit tidak biasa. Salah satunya adalah melapisi makanannya dengan lembaran emas tipis.
Emas berbentuk lapisan kertas tersebut kerap ia jadikan topping untuk cokelat, es krim, bahkan pizza! Lagi-lagi, netizen dibuat heran dengan harganya yang tidak sebanding dengan kuantitasnya.
Menurut pantauan Grid.ID di platform e-commerce Tokopedia dan Shopee, untuk 10 lembar tipis lapisan emas 24 karat berukuran 4,3 sentimeter (cm) dijual berkisar Rp50.000 - Rp100.000.
Menambahkan lapisan emas pada makanan seperti yang dilakukan Sisca Kohl memang dapat membuat pengalaman makan lebih mewah.
Namun, apakah menambahkan bahan makanan yang cukup mahal tersebut ke dalam makanan worthy dan aman bagi tubuh? Yuk, simak penjelasan ini.
Tidak mempengaruhi rasa makanan
Untuk diketahui, emas yang biasa dipakai untuk menghias makanan oleh Sisca Kohl merupakan jenis emas yang dapat dimakan atau edible gold leaf.
Edible gold leaf dibuat dengan cara dengan menumbuk partikel emas hingga menjadi lembaran yang sangat tipis. Lapisan emas yang asli biasanya mengandung 92 persen emas murni.
Namun, melansir dari Times of India, Kamis (10/9/2020), lapisan emas ini tidak memiliki rasa. Artinya, makanan yang diberi lapisan emas tidak akan terpengaruh dari segi rasanya.
Oleh karenanya, penggunaan lapisan emas pada makanan biasanya hanya ditujukan untuk mempercantik makanan dan memberi kesan elegan saja.
Tidak mengganggu pencernaan
Nah, ketika membayangkan ada emas yang masuk ke dalam sistem pencernaan manusia, mungkin sebagian orang berpikir partikel edible gold bisa membahayakan organ tubuh. Kenyataannya tidak demikian.
Menurut ahli nutrisi asal New York, Cynthia Sass, nanopartikel pada lapisan emas yang dapat dimakan tidak dapat diurai dalam tubuh karena ukuran partikel yang cukup kecil.
“Kemungkinan besar lapisan emas tidak akan diserap oleh tubuh dan mengalir di peredaran darah. (Lapisan emas) akan melewati (organ) tubuh begitu saja dan dibuang sebagai limbah,” ungkap Sass yang dikutip dari Food and Wine, Rabu (24/5/2021).
Sass juga mengatakan, sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan adanya dampak buruk lapisan emas untuk kesehatan.
Bahkan, lapisan emas ini telah melalui peninjauan oleh Administrasi Keamanan Pangan Eropa (ESFA) pada 1975 dan 2015. Lapisan emas ini pun diberi nama istilah E-175.
Aman dikonsumsi dalam kondisi tertentu
Meski belum terbukti memiliki dampak buruk untuk kesehatan, Sass menyarankan untuk tidak mengonsumsi lapisan emas ini sebagai konsumsi harian.
“Mengonsumsi makanan yang mengandung lapisan emas sebaiknya dilakukan saat momen spesial yang terjadi sekali seumur hidup saja,” ungkapnya.
Sass menambahkan, lapisan emas yang dikonsumsi harus 23-24 karat.
Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk menambahkan lapisan emas ke dalam makanan? Sebelum membeli, pastikan kamu memilih lapisan emas yang asli dan mengandung emas murni agar aman dikonsumsi.