"Kalau pohon yang dilindungi negara, maka saya tidak berani membeli. Saya membeli karena pohon itu istimewa. Bentuknya besar terus masih ada potensi hidup. Sayang kan kalo hanya buat kayu bakar," terang pengusaha pencinta flora dan fauna ini.
Saat tumbang, panjang pohon tersebut sekitar 12 meter dengan diameter pangkal atau akar pohon 4 meter sehingga untuk keperluan pengangkutan, bagian atas dipangkas supaya bisa muat di atas trailer.
Menurut David, pohon itu akan ditanam di rumahnya yang berasa di Semarang atas.
Pohon tersebut akan menjadi baobab raksasa pertama di Kota Lumpia.
Berapa harga pohon raksasa tersebut?
"Mengenai harga, yang mahal ongkos angkutnya saja. Yang penting semoga pohon itu bisa hidup," ungkapnya kepada Tribunjateng.com.
Ada pendapat bibit baobab yang banyak terdapat di Kabupaten Subang dibawa oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dari Afrika kemudian ditanam di kawasan-kawasan perkebunan di Subang.
Pendapat lain menyatakan baobab dibawa oleh para pedagang dari Timur Tengah dan Afrika pada masa penyebaran Islam di Tatar Sunda.
Selain di Subang, pohon baobab di Indonesia juga terdapat di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi, Nusa Tenggara, dan juga di kawasan kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Pada akhir 2010 hingga awal 2011, Universitas Indonesia merelokasi 10 pohon baobab dari kawasan PT Sang Hyang Sri dan PG Rajawali, Ciasem, Subang.
Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Sopir Pengantar Ungkap Barang Bawaannya Diikuti Jin, Crazy Rich Semarang Niat Beli Potongan Pohon Baobab Seberat 80 Ton untuk Ditanam di Rumahnya: yang Mahal Ongkos Angkutnya...
(*)