Ini dikarenakan rumput fatimah mempunyai zat oksitosin yang memang berguna untuk membuat rahim berkontraksi.
Sayangnya, penelitian tentang rumput fatimah ini masih sangat sedikit dan terbatas, serta baru dilakukan pada hewan saja.
Tidak jelas juga kadar oksitosin yang terkandung dalam rumput fatimah dan bagaiamana cara pengolahan yang tepat untuk menghilangkan zat berbahaya lainnya.
Oleh karena itu, dokter tidak menganjurkan rumput fatimah untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
“Jadi memang betul-betul tidak direkomendasikan untuk ibu hamil karena sudah banyak laporan konsumsi rumput fatimah pada kehamilan tahap akhir malah menimbulkan ruptur uteri atau rahim menjadi pecah karena kontraksi yang berlebihan,” ujar Inggrid.
Hal ini senada dengan informasi yang dipublikasikan Nakita.ID bahwa terlalu banyak oksitosin dalam tubuh justru dapat membuat rahim kontraksi terus menerus.
Akibatnya tidak main-main, karena bayi bisa kekurangan oksigen, tertekan dalam rahim, hingga akhirnya meninggal.
Bukan hanya itu, kontraksi yang terus menerus juga dapat menyebabkan rahim sobek dan kemudian ibu hamil bisa mengalami pendarahan hebat.
(*)