Grid.ID - Berita kepulangan Mike Mohede, penyanyi berbakat yang dikenal lewat ajang Indonesian Idol pada tahun 2016 lalu sukses membuat publik geger.
Pasalnya kepergian Mike Mohede terjadi secara tiba-tiba, bahkan malam sebelumnya ia masih sempat bermain playstation dengan teman-temannya.
Namun ajal tak pernah ditebak, Mike Modehe meninggal dunia di usia 32 tahun pada Minggu (31/7/2016) pukul 17.30 WIB karena serangan jantung.
Melansir Kompas.com, Mike Mohede meninggal saat sedang tidur siang.
Padahal sebelumnya, tak ada keluhan dari artis jebolan Indonesian Idol ini.
Namun, Mike tiba-tiba saja mengeluarkan dengkurang tak biasa sehingga keluarga menaruh curiga.
Ternyata benar saja, Mike akhirnya meninggal karena serangan jantung.
Nah, kita pun harus waspada, soalnya dengkuran dengan ciri ini bisa jadi tanda serangan jantung, lo.
Mendengkur Bisa Jadi Tanda Serangan Jantung
Kronologi meninggalnya Mike Mohede pun diungkap oleh pihak keluarga.
Sebelum beristirahat, Mike tengah asik bermain game play station bersama temannya dan meminum segelas kopi.
Mike pun meninggal ketika sedang tidur dan tidak biasanya ia mendengkur dengan aneh dalam tidurnya.
Langsung saja pihak keluarga membawanya ke RS Premier Bintaro untuk melakukan pengecekan.
Setengah jam perjalanan menuju rumah sakit, ketika sampai, pihak dokter pun menyatakan kalau Mike sudah meninggal saat dalam perjalanan.
Pertanyaannya, benarkah mendengkur bisa jadi tanda serangan jantung?
Kaitan mendengkur dengan penyakit jantung Dalam Buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan yang disusun Nutrifood Research Center pada 2014, dijelaskan bahwa mendengkur saat tidur bisa jadi prediksi terjadinya serangan jantung.
Maka dari itu, apabila pasangan atau ada anggota keluarga yang mendengkur saat tidur, kamu lebih baik mengawasinya dulu daripada langsung dibangungkan dan menyuruhnya pindah tempat tidur.
Baca Juga: Gampang Banget, Begini 4 Cara Membuat Ceker Ayam Empuk dan Bau Amisnya Hilang!
Dengkuran yang melibatkan terputusnya napas saat tidur atau kondisi yang dinamakan Obstructive Sleep Apnea (OSA), pasalnya dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Sleep apnea dapat membuat seseorang terkena penyakit jantung dan stroke dalam waktu yang lama.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terkena speep apnea memiliki kenaikan risiko terkena serangan jantung lebih tinggi 40 persen dibanding dengan orang yang tidurnya nyenyak atau tanpa mendengkur.
Salah satu faktor risiko sleep apnea adalah berat badan dan orang-orang yang kegemukan sering mengalami sleep apnea saat tidur.
Berita baiknya, menurunkan berat badan adalah strategi yang tepay untuk mengurangi mendengkur, sekaligus menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, serta risiko terkana diabetes mellitus.
Namun, orang yang tidak mengalami sleep apnea saat tidur mendengkur belum tentu juga terbebas dari bahaya kesehatan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Henry Ford Hospital di Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa dengkuran tanpa sleep apnea pun ternyata berhubungan dengan penebalan pembuluh nadi di leher (carotid artery).
Dalam jangka waktu panjang, gejala ini dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah, yang kemudian berkembang menjadi berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Meski belum banyak studi yang menunjukkan hasil serupa, bukan berarti kamu akan mengabaikan saja dengkuran pasangan atau anggota keluarga lainnya, bukan?
Jika orang yang mendengkur mengalami kegemukan, dukunglah mereka untuk bisa menurunkan berat badan hingga ideal.
Ajak juga mereka untuk berkonsultasi dengan dokter apabila dengkurannya sudah mengganggu tidurnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Mendengkur Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung?"