Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grod.ID - Baru-baru ini kabar duka kembali menyelimuti sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pasalnya, pada Minggu (4/4/2021) kemarin, NTT telah diguyur hujan lebat sejak Sabtu (3/4/2021).
Diwartakan dari Kompas.com, cuca ekstrim yang terjadi di NTT itu telah meluluhlantakkan khususnya Kabupaten Flores Timur.
Dari musibah tersebut, dikabarkan puluhan warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur telah diterjang banjir dan tertimbun longsor.
"Berdasarkan laporan dari Kades Nelelamadike Pius Pedang Melai, puluhan warga meninggal tertimbun dan belum bisa digali karena tidak ada alat berat," ujar Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/4/2021).
Sementara itu, berdasar data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, saat ini terdata 44 warga dilaporkan tewas dan 7 lainnya dinyatakan hilang.
Diguyur hujan sejak Sabtu (3/4/2021), Kepala Desa Nelelamadike Pius Pedang Melai menyebutkan material banjir membuat pencarian korban sulit dilakukan.
"Kami hanya bisa mencari korban yang belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian yang kemungkinan terapung, tetapi tidak bisa melakukan penggalian secara manual karena area dipenuhi lumpur," ujarnya.
Sementara itu melansir informasi dari Tribunews.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati angkat bicara dalam konferensi pers daring, Minggu (4/4/2021) kemarin.
Menurutnya, musibah yang terjadi di NTT terjadi akibat cuaca ekstrem bernama Siklon Tropis Saroja.
Namun, terjadinya bencana besar di NTT itu adalah bibit dari siklon 99S.
"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apalagi benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Sebagaimana diketahui, Siklon tropis 99S ini diberi nama 'Seroja' oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC), Jakarta.
Di mana cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021).
Berdasarkan analisis pada Minggu (4/4/2021) kemarin, saat ini bibit siklon tropis 99S berada di posisi Perairan Kep. Rote, Nusa Tenggara Timur, 10.3LS, 123.5BT (sekitar 24 km sebelah barat daya Kupang).
Di mana arah pergerakan sistem ke arah Timur hingga timur laut dengan kecepatan 3 knots (6 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya adalah 30 knots (55 km/jam) dengan tekanan di pusat sistemnya mencapai 996 hPa.
Diperkirakan intensitas Bibit Siklon Tropis 99S akan menguat dan mencapai intensitas siklon tropis pada dini hari hingga pagi hari (6-12 jam ke depan) sekitar jam 18 UTC atau 01.00 WIB tanggal 05 April 2021.
Baca Juga: Usai Dapat Doa dari Orangtuanya Sebelum Akad Nikah, Atta Halilintar Mengaku Jadi Sulit Tidur
Mengingat, sistem siklon tropis masih berada di wilayah tanggung jawab Jakarta TCWC, maka nama siklon tropis yang akan diberikan adalah 'SEROJA' sesuai dengan urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional.
Sebagaimana diketahui, BMKG telah mengeluarkan rilis informasi potensi cuaca ekstrem sebagai dampak dari bibit siklon tersebut sejak tanggal 02 April 2021 lalu.
Dan kini, keberadaan bibit siklon tropis 99S telah menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan berupa hujan lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, hingga berdampak pada bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur.
Diprediksi hingga 24 jam ke depan posisi sistem tengah berada di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 11.3LS, 120.0BT (sekitar 185 km sebelah selatan barat daya Waingapu).
Di mana arah gerak sistem ke arah Barat barat Daya, kecepatan 9 knots (10 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya 45 knots (85 km/jam) dengan tekanan di pusat diprediksikan sekitar 980 hPa.
(*)