Find Us On Social Media :

Banjir Bandang NTT Terjadi Akibat La Nina, Bukan Cuma Curah Hujan Tinggi, Fenomena Alam ini Juga Sebabkan Ancaman Lain Bagi Indonesia

By None, Senin, 5 April 2021 | 18:49 WIB

Banjir Bandang NTT Terjadi Akibat La Nina, Bukan Cuma Curah Hujan Tinggi, Fenomena Alam ini Juga Sebabkan Ancaman Lain Bagi Indonesia

Grid.ID - Indonesia kembali dilanda bencana banjir bandang.

Beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) diketahui diterjang banjir sejak Sabtu (3/4/2021).

Berdasarkan laporan BNPB, banjir bandang NTT dipicu intensitas hujan tinggi yang merupakan imbas dari adanya fenomena alam La Nina.

Baca Juga: Takjub Saksikan Paras Menawan Dian Sastro Menggunakan Busana Kolosal Bak Ratu di Kerajaan Korea, Najwa Shihab: Ya Ampun Kiyut Banget!

Banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA.

Banjir telah menerjang beberapa desa antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Penjelasan BMKG

Melansir Pos Kupang, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer laut menunjukkan bahwa La Nina madqsih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021 dengan kecenderungan menuju netral.

Baca Juga: Cantiknya Sebelas Dua Belas dengan Bella Saphira, Tengok Wajah Ayu Anak Komisaris Utama PT. Antam yang Disebut Mirip Sang Artis Meski Tak Punya Hubungan Darah, Netizen Auto Terkagum-kagum: Masya Allah Cantik Banget!

Demikian disampaikan Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 3 April 2021.

Dikatakan Agung, Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang dapat berkontribusi pada peningkatan rawan hujan.

Agung menyampaikan, BMKG mendeteksi adanya BIBIT SIKLON TROPIS 995 di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur dan diprakirakan akan cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.