"Ibu cuma bilang, misal merantau jauh dari ibu jangan aneh-aneh, gak boleh yang nakal-nakal,"
"Kamu kan sudah ibu sekolahkan di pesantren, kamu sudah punya bekal, kamu tau mana baik dan buruk,"
"Yang buruk dijauhi, yang baik ya dilakukan supaya kamu jadi orang sukses," ungkap Merry menirukan kata-kata ibunya.
Meskipun tinggal jauh dari sang ibu, Merry selalu berusaha menyempatkan waktunya untuk menjalin komunikasi.
Minimal ia akan menghubungi sang ibu sehari sekali, kadang dipagi hari atau malam lepas maghrib.
(*)
(Grid.ID/Nesiana Yuko Argina)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Sambil Bercucur Air Mata, Merry Ungkap Kenangan Pahit Saat Jual Garam Bersama Sang Ibu