Grid.ID - Dulu mudah ditemukan di pedesaan, kini buah ciplukan mulai jarang ditemui hingga harganya melambung tinggi.
Harga buah ciplukan di perkotaan bisa mencapai Rp 500 ribu sekilo.
Melansir dari laman Intsari Online, di Brunei Darussalam buah ciplukan bahkan dihargai Rp 10 ribu sebijinya.
Di Indonesia buah ceplukan dulu tumbuh liar di lahan kosong, pekarangan rumah, atau tempat lain yang tanahnya tidak becek, baik di dataran rendah maupun tinggi.
Buah ini memiliki nama-nama yang cukup berbeda di berbagai daerah.
Di Bali, ia dikenal dengan ciciplukan, sedangkan di Madura dikenal dengan nyor-nyoran.
Lain lagi di Jawa Barat (cecenetan), di Jawa Tengah (ceplukan), dan masih banyak lagi nama daerah lainnya.
Tanaman semusim yang tingginya hanya 10-80 cm ini bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika tropika.