Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Artis Reza Artamevia kembali menjalani sidang penyalahgunaan narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/4/2021).
Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan saksi dari Jaksel Penuntut Umum (JPU).
Kedua saksi dihadirkan ke persidangan, yakni dua polisi yang terlibat pada saat penangkapan Reza Artamevia.
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Yuk Ketahui 5 Tips Sehat Berbuka Puasa Berikut Ini!
Di hadapan majelis hakim kedua saksi memberikan keterangan bahwa telah menangkap terdakwa Reza Artamevia disebuah kafe di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pada 4 September 2020.
"Penangkapan di cafe Long Black yang mulia, Jatinegara, Jakarta Timur. Hari Jumat, 4 September 2020 jam 15.30 WIB," kata Wisnu saksi dari JPU saat persidangan.
Dalam persidangan Majelis Hakim menanyakan perihal alasan terdakwa ditangkap dan bagaimana kronologi penangkapan dilakukan.
"Jadi awalnya kami mendapatkan informasi dari masyarakat ada seseorang penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Lalu kami dalami informasi tersebut, dan pelaku tersebut berada di cafe Long Black," ujar Wisnu.
Reza pun bersikap koperatif saat dia menunjukan barang terlarang itu
"Setelah sampai di cafe Long Black, kami melakukan penggeledahan terhadap terdakwa. Kami dijelaskan kedatangan kami, terdakwa koperatif lalu kami geledah tas terdakwa," sambungnya.
Dari penggeledahan, polisi mendapatkan sabu seberat 0.78 bruto dan 0,66 netto.
Polisi juga menyita alat hisap sabu bersama korek api dan dompet dari tangan Reza Artamevia.
Baca Juga: Henny Mona dan Sandy Tumiwa Terancam 5 Tahun Penjara Usai Dilaporkan Rio Reifan ke Polisi
Usai meminta keterangan saksi, hakim menanyakan kepada Reza Artamevia yang mengikuti persidangan virtual dari Lido Sukabumi, Jawa Barat apakah dapat mendengar dengan jelas atau menyangkal pernyataan saksi.
Reza pun menyatakan, mendengarkan dengan jelas keterangan saksi dan membenarkan penyataan yang disampaikan oleh saksi di persidangan.
"Iya saya membenarkannya," kata Reza Artamevia.
Setelah pemeriksaan saksi, sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi meringankan dari kuasa hukum terdakwa.
Pihak kuasa hukum meminta waktu satu minggu untuk menghadirkan saksi, sehingga sidang ditunda hingga pekan depan, Kamis (15/4/2021).
Sebelumnya, saat sidang kasus narkoba yang digelar pada Kamis, (1/4/2021).
Dalam sidang tersebut, JPU membacakan dua pasal terkait dengan kasus narkotika Reza Artamevia.
Pasal yang pertama yakni pasal 112 Ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar.
Pasal kedua, yakni Pasal 127 Ayat 1A Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 dengan pidana penjara paling lama 4 tahun. (*)