Nah, jika ibu tidak merasakan gerak janin padahal sebelumnya janin aktif, maka ibu harus curiga.
Cobalah untuk menepuk lembut perut ataupun mengusap sambil memanggil sang kecil di dalam perut.
Jika masih tidak merespons, ibu harus segera memeriksakan kandungan ke dokter karena ditakutkan bayi mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen.
Melansir GridHealth.id, Dr. dr. Taufik Jamaan, Sp.OG, dokter kandungan menyebutkan, kondisi hipoksia ini terjadi karena janin terlilit tali pusat atau air ketuban yang sedikit.
Hipoksia ini bisa terjadi pada trimester manapun, namun seringnya terjadi pada trimester kedua dan ketika ketika janin sudah aktif bergerak.
Biasanya gerakan bayi terasa tidak beraturan, seolah bayi sedang memberontak melepaskan diri dari sesuatu yang menyiksanya seperti lilitan tali pusat.
Kondisi ini sangat membahayakan janin sehingga dokter harus berusaha untuk menanganinya kurang dari dua jam untuk menyelamatkan bayi.
“Untuk mengetahuinya biasanya dilakukan pantauan dengan USG. Bila diketahui terjadi hipoksia berat/gawat janin maka harus segera ditangani kurang dari 2 jam supaya nyawa janin bisa diselamatkan,” papar Taufik yang dikutip dari GridHealth.id.
Meski begitu, ada juga kasus di mana bayi yang terlilit tali pusat tidak menyebabkan hipoksia sehingga dokter tidak perlu melakukan tindakan besar seperti operasi.