Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Kisruh rumah tangga Desiree Tarigan dan Hotma Sitompul masih terus bergulir.
Pihak Hotma dan Desiree saling memberi penjelasan yang bertolak belakang.
Desiree mengaku telah diusir oleh Hotma tanpa alasan yang jelas.
Namun pihak Hotma mengatakan bahwa hal tersebut terpaksa dilakukan lantaran kekesalannya yang sudah memuncak.
Melalui sang pengacara, Hotma Sitompul mengaku telah berulang kali mengingatkan Desiree untuk tidak berhubungan dengan pria yang merupakan temannya.
Namun Desiree mengabaikannya dan justru ppergi ke Pulau Dewata dengan pria tersebut.
Baca Juga: Rumah Tangga dengan Hotma Sitompul Makin Memanas, Desiree Tarigan dapat Dukungan Moril dari Netizen
"Ada laki-laki yang memang Pak Hotma sudah sampaikan bahwa 'Saya tidak mau istri saya berteman dengan orang ini' begitu."
"Sekali dua kali, mereka ke Bali katanya, nah itulah puncak dari semua persoalan," jelas kuasa hukum Hotma Sitompul, Muara Karta, dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya.
Permasalahan semakin pelik saat Hotma menunjukkan foto yang memperlihatkan kebersamaan Desiree dan pria yang disinyalir memiliki hubungan spesial dengan sang istri.
Tak terima dengan perlakuan tersebut, Desiree pun melaporkannya ke Komnas perempuan.
Salah seorang peramal, Jeng Nimas, akhirnya mencoba membaca posisi Desiree setelah Hotma membeberkan semua bukti.
Menurutnya, kubu Desiree yang diwakili oleh pengacara kondang Hotman Paris kini harus lebih berwaspada.
Pasalnya akan ada bukti-bukti lain yang siap diungkapkan oleh kubu Hotma.
"Harus mewaspadai karena di sini akan ada rahasia-rahasia yang akan terungkap. Kemarin kan sudah sempat diungkap, tapi benar atau tidak hanya mereka yang tahu," jelas Jeng Nimas, dikutip dari Yotube-nya, Jumat (9/4/2021).
Tak tinggal diam, Kubu Desiree akan tetap melakukan penyerangan, namun menjadi sedikit terkendala lantaran ada peristiwa masa lalu yang terkuak.
Hal ini membuat pihaknya berada dalam posisi yang tidak aman.
"Kubu Pak Hotman mengalami perlemahan juga setelah ada klarifikasi tersebut, karena ada pertimbangan yang membuat penyerangan menjadi lambat," lanjutnya.
(*)