Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Kehidupan akan berbeda saat kita masih single dan sudah menikah.
Ketika masih single, tak ada kepentingan lain yang perlu diurus selain diri sendiri.
Namun sesudah menikah, tentu saja kita tidak lagi hidup sendirian.
Sudah ada pasangan yang mendampingi kita dan hidup bersama kita.
Biasanya, masalah satu per satu berdatangan dalam kehidupan pernikahan.
Di Indonesia, kasus perceraian salah satunya disebabkan karena masalah finansial.
Dilansir dari situs resmi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan, 70% perceraian masyarakat Indonesia disebabkan karena masalah finansial.
Biasanya karena kemiskinan atau pola gaya hidup.
Nah, jika sebentar lagi kamu akan menikah, penting buat belajar mengatur keuangan.
Dilansir dari Kompas.com, berikut Grid.ID rangkum 5 tips mengatur keuangan untuk kamu yang akan menikah!
1. Buat anggaran keuangan
Jika biasanya kamu mengatur pengeluaran untuk diri sendiri, mulai diskusikan dengan pasangan untuk keuangan keluarga.
Bicarakan dengan pasanganmu soal sumber pendapatan keluarga, pengeluaran, dan siapa yang mengelola finansial tersebut.
Yang wajib dicatat adalah pengontrol keuangan tidak terpatok pada perempuan, namun antara suami dan istri, tentukan mana yang bisa membuat skala prioritas.
2. Menetapkan tujuan keuangan
Meski berstatus suami-istri, pasti ada dong tujuan keuangan yang ingin dicapai masing-masing.
Maka, penting untuk membuat perencanaan bersama.
Pilah anggaran keuangan keluarga dan pengeluaran pribadi agar tidak tercampur ya.
3. Diskusikan pengeluaran secara rutin
Ketika sudah menikah, penting untuk membicarakan finansial secara rutin.
Jumlah pengeluaran yang berbeda tiap bulan pasti dapat menambah tekanan finansial keluarga.
Jadi, kamu dan pasangan nanti harus rutin bicara soal finansial ya, supaya gak mendadak ludes.
4. Alokasikan dana untuk investasi
Banyaknya tujuan keuangan membuat kamu dan pasangan harus berinvestasi, baik jangka pendek maupun panjang.
Sisihkan pendapatan untuk dana investasi.
Tentukan instrumen investasi yang ingin dibeli sesuai dengan tujuannya.
5. Menyisihkan dana darurat
Dana darurat bukan tergolong tabungan atau investasi.
Pastikan keluargamu nanti punya dana darurat yang tidak digunakan untuk keperluan selain hal-hal mendadak.
Dengan dana tersebut, kamu dan pasangan kelak bisa menghindari goncangan yang tak diharapkan.
Semoga bermanfaat!
(*)