Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sudah jadi rahasia umum bahwa makan makanan bergizi yang kaya vitamin tertentu dapat membantu sistem kekebalan melawan penyakit.
Nah, ada tiga jenis vitamin utama yang berperan dalam hal terebut.
Hal ini dijelaskan oleh ahli diet terdaftar Julia Zumpano, RD, LD.
Dilansir Grid.ID dari laman Cleveland Clinic, inilah vitamin ajaib yang dapat kamu temukan dalam makanan tertentu.
1. Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu penguat sistem kekebalan terbesar.
Kekurangan vitamin C akan bisa membuat kita lebih rentan sakit.
Makanan yang kaya vitamin C termasuk jeruk, jeruk bali, jeruk keprok, stroberi, paprika, bayam, kangkung, dan brokoli.
Baca Juga: Setiap Malam Susah Tidur? Coba Konsumsi Susu Kunyit dan 7 Minuman Ini, Dijamin Langsung Lelap
Asupan vitamin C harian sangat penting untuk kesehatan yang baik karena tubuh tidak memproduksi atau menyimpannya.
Kabar baiknya, vitamin C ada dalam begitu banyak makanan sehingga kebanyakan orang tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin C kecuali jika disarankan oleh dokter.
2. Vitamin B6
Vitamin B6 sangat penting untuk mendukung reaksi biokimia dalam sistem kekebalan.
Makanan kaya vitamin B6 termasuk ayam dan ikan air dingin seperti salmon dan tuna.
Vitamin B6 juga ditemukan dalam sayuran hijau.
3. Vitamin E
Vitamin E adalah antioksidan kuat yang membantu tubuh melawan infeksi.
Makanan yang kaya vitamin E antara lain kacang-kacangan, biji-bijian, dan bayam.
“Cobalah untuk makan berbagai macam makanan, makan buah dan sayuran dari setiap warna pelangi,” kata Zumpano.
“Piring Anda akan lebih menarik untuk dilihat, dan Anda akan memastikan bahwa Anda mendapatkan sebanyak mungkin vitamin dan nutrisi yang meningkatkan kesehatan,” lanjutnya.
Penting juga untuk diketahui bahwa kamu harus membangun sistem kekebalan yang kuat dengan mempertahankan kebiasaan makan yang sehat dari waktu ke waktu.
Misalnya, kamu tidak boleh makan empat jeruk saat sarapan karena berharap dilindungi hari itu dari masuk angin.
Lantas, bagaimana dengan suplemen?
Meskipun vitamin dan suplemen dapat membantu mengisi kekosongan dalam makanan, cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi penting adalah dengan mendapatkannya langsung dari makanan.
Tubuh menyerap dan menggunakan vitamin dan nutrisi dengan lebih baik jika berasal dari sumber makanan.
Jika berupa vitamin atau suplemen, sering kali dipertanyakan seberapa banyak yang sebenarnya kamu perlukan.
Karena suplemen diatur sebagai makanan, bukan sebagai obat, Food and Drug Administration tidak mengevaluasi kualitas suplemen atau menilai pengaruhnya terhadap tubuh.
Beberapa suplemen mungkin memiliki efek samping, terutama jika dikonsumsi sebelum operasi atau dengan obat lain.
Untuk alasan ini, para ahli mengatakan bahwa yang terbaik adalah mendapatkan vitamin melalui makanan daripada suplemen.
(*)