Untuk pendekatan dalam menciptakan laguya sendiri, Syakir Daulay menyebut punya beragam cara seperti dari segi lirik, variasi bahasa, dan ragam musiknya.
Baca Juga: Lihat Kakaknya Gagal Mempertahankan Rumah Tangganya, Syakir Daulay: Enggak Mau Buru-buru Nikah
"Yang bikin beda sebenarnya kalau yang sebelum-sebelumnya, orang mendengarnya sholawatan versi Arab. Kalau ini ada Indonesianya, musiknya juga lebih variatif."
"Ada pop, melow, pokoknya macam-macam, jadi menawarkan banyak warna dalam album ini secara musiknya. Jadi Insya Allah ga bosan kalau dijadiin playlist,” papar Syakir Daulay.
Banyak harapan, dari album religi terbarunya ini, pria yang dikabarkan dekat dengan Adiba Khanza ini bisa menginspirasi banyak orang.
Selain mendekatkan diri pada Tuhan, Syakir Daulay berharap lagu-lagunya bisa mengenalkan pendengar pada diri Nabi Muhammad.
"Semoga momen Ramadan mendekatkan diri ke Allah. Semoga momen ini tuh, lagu Syakir bisa membantu mereka mengenal nabi mereka (Muhammad)," ujarnya.
"(Mengenal) Tuhan mereka dengan cara gaul, dengan cara musik, musik ringan dan gampang dimengerti. Harapannya bisa booming dan disukai banyak orang," lanjutnya.
Baca Juga: Dalami Karakter di Film Surga Yang Tak Dirindukan 3, Fedi Nuril: Banyak Kejutan
Adapun 10 lagu yang termuat dalam albumnya tersebut di antaranya berjudul, Sholawat Corona (Sholatullah), Nabiyil Huda, Salamualaika ya Nabi, Syaikhona, Ya Muhaimin Yaa Salam, Ilahilas, Khoirol Bariyyah, Man Ana Yaa Saikhi, Marhaban Ya Ramadhan, dan Kado untuk sang kekasih (Yaa Rabbi Shalli).
Sebagai single andalan di album ini, Syakir memilih lagu Sholawat Corona dan Ilahilas.
(*)