Tak berlarut-larut, Ussy langsung mengarah ke rumah sakit dan meminta untuk diberi tindakan yang cepat.
Ibu 5 anak itu kemudian diminta untuk tes darah dan paru-paru dan setelah melihat hasilnya, terbukti bahwa darah dan paru-parunya sudah terkontaminasi virus.
Ussy kemudian dianjurkan untuk observasi di rumah sakit, namun terpaksa tak dilakukan lantaran harus berbagi kamar dengan pasien lain, dan dirinya pun memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah.
Kesedihan semakin memuncak saat Ussy dilarang oleh dokter untuk memberikan ASI kepada putra bungsunya.
Sebab, Ussy masih mengkonsumsi satu jenis obat yang membut ASI nya tidak sehat untuk dikonsumsi.
"Waktu itu aku juga nangisnya karena kata dokter kalau aku minumnya avigan itu aku gak bisa ngasih ASI ke Saka, duniaku itu rasanya runtuh banget guys," tandasnya.
Terlebih lagi saat itu Ussy telah menampung 20 kantong ASI beberapa hari sebelum dinyatakan positif.
Dengan sangat berat hati, Ussy akhirnya membuang puluhan kantong ASI tersebut.
"Jadi ASI nya harus dibuang-buang, waktu itu ASI di kulkas sisa 20-an plastik lagi, masa dia harus minum susu formula, ya nggak papa toh dia juga sudah MPASI," ucapnya.
Memiliki 5 buah hati yang masih kecil dan remaja, Ussy merasa sangat terpukul lantaran tak bisa mengurus dan berada di sisi mereka.