Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Berbagai masalah pada sistem pencernaan kerap kali terjadi selama berpuasa di bulan Ramadhan.
Bukan karena puasanya, tapi karena kita yang tidak bisa menerapkan pola makan yang baik ketika berbuka puasa dan sahur.
Makanan pedas, berminyak, asam, hingga minuman mengandung kafein yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa sering dianggap sebagai pemicunya.
Akhirnya, muncul beberapa tanda atau gejala diare seperti perut yang terasa mulas hingga harus bolak balik ke toilet untuk buang air besar (BAB).
Tak hanya melelahkan, diare saat puasa seringkali berbahaya karena dapat membuat kita merasa lemas dan dehidrasi.
Hal ini terjadi karena setiap kali buang air besar kita akan kehilangan cairan dalam tubuh.
Lalu, apa yang harus dilakukan ketika kita mengalami diare saat sedang berpuasa?
Melansir Kompas.com, seorang dokter spesialis penyakit dalam, dr Andi Khoemini Takdir, Sp.PD menyarankan supaya orang yang mengalami diare hebat untuk tidak melanjutkan puasanya.
"Selama masih diare, saran saya jangan dilanjut puasanya. Karena ada risiko dehidrasi," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (14/4/2021).