Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Baru-baru ini fans aespa dibuat geram oleh tindakan yang diterima sang idol.
Ya, beberapa waktu lalu aespa tengah membuat sebuah video behind the scene pemotretan mereka.
Awalnya video tersebut tidak ada yang terlihat aneh, sampai akhirnya ada seorang pria memakai baju ungu yang melakukan gerak-gerik cukup aneh.
Saat itu, Karina dan Winter tengah berbicara di depan kamera.
Tiba-tiba munculah pria tersebut yang terlihat sedang membuka kamera ponselnya.
Tak lama kemudian, pria itu berjalan dan berhenti beberapa detik di belakang Winter dengan posisi ponsel berada di bawah.
Netizen merasa ada kejanggalan besar di sana.
Mereka berasumsi jika pria tersebut melecehkan Winter dengan cara mengambil foto secara diam-diam.
Sontak mereka berusaha menginformasikannya kepada pihak agensi, yakni SM Entertainment.
Pihak agensi menyatakan bahwa sosok pria dalam video tersebut adalah fotografer yang bertanggung jawab untuk projek aespa.
Setelah dikonfirmasi langsung ke sang fotografer, SM Entertainment menyimpulkan bahwa tidak ada tindakan buruk apapun yang dilakukan olehnya.
“Orang yang muncul dalam video tersebut adalah fotografer yang bertanggung jawab atas pemotretan."
Baca Juga: Sukses Debut dengan 'Black Mamba', Aespa Akan Merilis Single Remake 'Forever' Pekan Depan
"Kami telah mengonfirmasi bahwa dia tidak melakukan apa pun yang menyebabkan kesalahpahaman,” jelas SM, dikutip dari Soompi.com, Kamis (15/4/2021).
Agensi menegaskan jika selama proses pemotretan, Winter merasa enjoy dan baik-baik saja.
Winter tidak merasakan hal yang aneh atau membuatnya tidak nyaman dengan fotografer tersebut.
"Winter juga menikmati pemotretan saat itu, dan dia mengatakan tidak ada yang mengecewakan atau situasi yang menyebabkan kesalahpahaman di lokasi," lanjut SM.
Agensi besar Korea itu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para fans yang selalu berusaha melindungi artis-artisnya.
Mereka juga berharap agar tidak ada kejadian serupa di kemudian hari.
"Kami berterima kasih kepada para penggemar yang khawatir, kami berharap tidak akan ada lagi kejadian yang menyebabkan kesalahpahaman," tutup agensi.
(*)