Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ketika anak mogok makan, pasti akan membuat kekhawatiran tersendiri bagi orangtua.
Hal ini pula yang sempat dialami oleh Paula Verhoeven.
Pasalnya, sang putra yang bernama Kiano sempat mengalami GTM alis gerakan tutup mulut.
Kala itu, istri Baim Wong ini mengaku sampai stres.
“Jadi kiano sempet mengalami GTM. Uh, aku stres, aduh susah banget nih anak makan,” kata Paula Verhoeven dalam acar virtual yang Grid.ID ikuti pada Kamis (15/4/2021).
Paula mengakui bahwa kondisi tersebut memang tidak berlangsung lama, ia mengira bahwa hal itu disebabkan karena Kiano sedang sakit atau tumbuh gigi.
“Itu kita ngalamin, susah makan, segala macem. Nah, kita berfikir gimana caranya supaya anak tetap mau makan, tanya kedokter, cari infromasi. Itulah tugas seorang ibu,” jelas wanita berusia 33 tahun ini.
Adapun GTM memang menjadi salah satu permasalahan yang kerap dialami semua orang tua, terutama saat belajar MPASI.
Si kecil akan mendadak tidak mau makan, padahal sebelumnya terlihat sangat lahap.
Baca Juga: Anak Alice Norin Lahap Makan Salmon, Yuk Simak Aturan dan Manfaat Ikan Ini Bagi Kesehatan si Kecil!
Tapi tenang saja, ini adalah hal normal.
Melalui laman Nakita.id, hal itu dijelaskan oleh dr. Juliawaty Salim Sp.A.
"Memang nanti ada satu masa seorang anak itu makanannya gampang tiba-tiba enggak mau makan, GTM, susah makan. Itu memang normal terjadi bisa terjadi sekitar (usia) 9 bulanan itu bisa terjadi," katanya.
Ibu harus memastikan bahwa si kecil dalam kondisi sehat alias tida sedang sakit.
Jika sudah memastikan bahwa anak memang sedang baik-baik saja, maka ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mngatasi GTM ini.
Ada empat solusi bagaimana mengatasi anak GTM yang dijelaskan oleh dr. Julia.
1. Jangan ganti dengan susu
Dr. Julia menyarankan jangan memberikan susu sebagai pengganti makanan anak saat tidak mau makan.
Hal ini biasanya dilakukan orangtua karena susu dianggap sebagai pengganti asupan bagi bayi.
Tetapi ini bukanlah solusinya.
2. Pertahankan jadwal makan
Tetaplah memberi makan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, dibanding memberi ASI atau susu.
Jika belum memiliki jadwal, sebaiknya segera tetukan jadwal makan untuk anak.
Akan tetapi, jadwal tidak bisa menjadi patokan sepenuhnya, karena akan mengikuti waktu bangun si kecil pula.
"Tetap menawarkan makanan dalam porsi kecil dalam jam-nya. Misalkan jam 8 enggak mau buburnya, ya udah jam 10 kita berikan lagi makanan," jelasnya.
Yang perlu ditekankan bahwa memberi makan anak tidak boleh dipaksa.
3. Lebih kreatif
Solusi selanjutnya adalah lebih kreatif.
Tidak harus mengubah menu secara keseluruhan, tapi orangtua juga bisa mengubah dari cara mengolahnya.
Milsanya, jika bayi biasanya mengonsumsi sup ayam dengan wortel dan kentang.
Kini, bisa diganti soto ayam dengan santan, ini tidak akan menghilangkan asupan protein dari ayam.
4. Tetap semangat
Orangtua tetap harus menjaga diri agar tetap semangat dan tidak stres saat memberikan MPASI.
"Kalau kita stres anak kita tahu dia juga akan stres. Jadi ibunya sendiri jangan stres dulu dan tentunya penting juga kita untuk memantau tumbuh kembangnya selama dia enggak mau makan," kata dr. Julia.
(*)