Baca Juga: Sambut Ramadhan 2021 di Tengah Pandemi Covid-19, Berikut 7 Tips Jaga Imun saat Puasa
Walau tubuhnya masih kecil, ternyata anak-anak memang mempunyai imunitas yang lebih kuat dibandingkan orang dewasa.
Seperti yang diberitakan Kompas.com, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia 10 hingga 14 tahun lebih kecil kemungkinan terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan orang dewasa 20 tahun ke atas.
Kalaupun akhirnya terinfeksi, umumnya mereka hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala sehingga tidak akan jatuh sakit seperti orang dewasa.
Penelitian lain pun menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh anak disebut lebih agresif dan lebih cepat dalam membunuh virus Corona dibandingkan imunitas orang dewasa.
"Infeksi virus corona pada anak-anak ditandai dengan aktivasi neutrofil, sel darah putih khusus yang membantu menyembuhkan jaringan yang rusak dan mengatasi infeksi, dan pengurangan sel imun responden pertama seperti monosit, sel dendritik, dan sel pembunuh alami dari darah," kata penulis studi Melanie Neeland, dari Murdoch Children's Research Institute yang dikutip dari Kompas.com.
"Ini menunjukkan, sel-sel kekebalan yang melawan infeksi ini bermigrasi ke situs infeksi, dengan cepat membersihkan virus sebelum memiliki kesempatan untuk benar-benar bertahan," katanya.
Nah, untuk meningkatkan imunitas bayi, hal yang terpenting adalah dengan memastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi melalui ASI.
Hal ini pula yang diucapkan dr. Catharine M. Sambo, Sp.A yang dikutip dari tabloid Nakita Edisi 936 via Nakita.id.
“Saat ASI pertama kali keluar dengan cairan kental yaitu kolostrum, ia mengandung imunoglubolin untuk sistem kekebalan tubuh. Setelah melewati fase ASI pertama tadi, kekebalan tubuh bayi didapatkan dari kandungan prebiotik dan probiotik dalam ASI,” jelas Catharine.
Sedangkan untuk bayi yang sudah diberikan MPASI, orangtua dapat membantu meningkatkan imunitas bayi dengan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang seimbang.
(*)