Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Menjadi salah satu penyanyi solo wanita unggulan Indonesia ternyata masih belum membuat Raisa terbiasa saat dihampiri penggemarnya.
Hal ini dikarenakan riwayat kecemasan yang dialami Raisa yang belum bisa diatasinya hingga sekarang.
Bahkan Raisa mengaku mempunyai refleks untuk lari dan kabur jika dihampiri orang lain.
"Misalkan gue meet and greet pasti gue harus nyamperin orangnya, dibandingin disamperin orangnya. Soalnya kalau orangnya nyamperin gue, refleks gue pengin lari, pengin jongkok. That's my anxiety” ungkapnya yang dikutip dari kanal Youtube Boy William, Kamis (15/4/2021) via Kompas.com.
Raisa juga mengaku karena kecemasannya ini, ia kerap menolak permintaan Boy untuk menjadi bintang tamu di acaranya.
"Gue tuh anxiety, dari dulu diajakin Boy tapi gue enggak tahu mau ngomong apa, gue malu, gue takut," kata Raisa.
Rasa cemas adalah salah satu bagian dari emosi dan wajar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Namun jika rasa cemas itu dirasa sudah mengganggu aktivitasmu, maka kamu patut waspada karena bisa jadi kamu menderita gangguan kecemasan.
Mengutip Mayo Clinic, gangguan kecemasan adalah salah satu masalah kesehatan mental yang membuat seseorang khawatir dan takut berlebihan dalam menghadapi situasi sehari-hari.
Baca Juga: Melakukan Teknik Pernapasan Ini dapat Mengurangi Gangguan Kecemasan Kamu, Yuk Dicoba!
Perasaan cemas ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, sulit dikendalikan, dan berbahaya karena dapat berlangsung lama.
Gangguan kecemasan ini terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, gangguan panik, dan lain-lainnya.
Baca Juga: Sering Sulit Tidur Akibat Cemas Saat Malam Hari? Coba Ikuti Tips Berikut Ini
Perlu diketahui bahwa seseorang mungkin saja memiliki dua jenis gangguan kecemasan atau lebih dalam satu waktu.
Sebetulnya, penyebab gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti, namun menurut para ahli, pengalaman traumatis dan stress bisa menjadi pemicunya.
Faktor genetik juga bisa memengaruhi di mana orangtua yang menderita gangguan kecemasan berisiko memiliki anak dengan riwayat yang sama.
Baca Juga: 2 Idola KPOP Korea-Amerika Ini Giat Mempromosikan Pentingnya Kesehatan Mental
Selain itu, gangguan ini juga bisa dikaitkan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, ataupun hipertiroidisme.
Adapun gejala-gejala yang terjadi pada penderita gangguan kecemasan di antaranya adalah:
- Merasa gugup, gelisah atau tegang
- Memiliki perasaan akan bahaya, panik atau malapetaka yang akan datang
- Memiliki detak jantung yang meningkat
- Napas cepat (hiperventilasi)
- Berkeringat
- Gemetaran
- Merasa lemah atau lelah
- Kesulitan berkonsentrasi atau memikirkan hal lain selain kekhawatiran saat ini
- Kesulitan tidur
- Mengalami masalah gastrointestinal (GI)
- Mengalami kesulitan mengendalikan kekhawatiran
- Memiliki dorongan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan
(*)