"Saya emosi hingga nekat mendatangi perawat tersebut di RS tersebut," ujar JT, Sabtu (17/4/2021).
JT mengaku tak terima karena infus anaknya yang dilepas hingga mengalami pendarahan.
"Anak saya sudah empat hari dirawat di sana dan saya harus bolak balik untuk menjenguknya. Mendengar infus anak saya dilepas hingga anak saya menangis, saya tidak terima," lanjut JT.
Bahkan, JT mengatakan dirinya hanya emosi sesaat ketika melakukan perbuatan tersebut.
"Saya emosi sesaat dan saya menyesali perbuatan saya, saya benar-benar minta maaf kepada korban dan pihak RS Siloam," tutup JT.
Baca Juga: Detik-detik Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Ada Pengendara Motor yang Hampir Jadi Korban
Peristiwa tersebut tentu bukan hal remeh yang dialami oleh perawat RS Siloam.
Kabar terkini terkait perawat yang dianiaya dijelaskan oleh Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando.
CSR (27), korban penganiayaan, disebut tengah menjalani perawatan dari pihak rumah sakit.
"Saat ini perawat tengah kami rawat untuk menyembuhkan bukan hanya fisik tapi juga psikisnya. Karena memang beliau mengalami trauma yang cukup hebat," terang dr Bona.
Baca Juga: Aksi Heroik AKP Arman Bawa Bayi Baru Lahir dari Tol Cipali Sampai Bergetar Saat Lakukan Ini
Kendati mengalami trauma berat, dr Bona menuturkan kondisi korban yang sudah mulai pulih usai penganiayaan.
"Tapi tadi siang saya sudah bicara dengan perawat paling tidak dia sudah baikan dari kemarin. Kita berdoa, pelan-pelan nanti beliau bisa bekerja kembali seperti biasa merawat pasien lagi," imbuh dr Bona.
Pihak RS Siloam pun sudah menyiapkan tim psikolog untuk membantu pemulihan psikis korban.
"Dari kemarin tim psikolog kita sudah turun untuk menangani korban. Dan saya juga berterima kasih sekali banyak support dan dukungan tak hanya dari internal tapi dari luar juga yang mendukung kami," tukas dr Bona.
(*)