Nah, sebenarnya, bolehkah orangtua mengiming-imingi anak hadiah saat mengajarkan anak berpuasa?
Melansir Wartakotalive.com, menurut psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana, dalam mengajarkan anak soal beribadah, orangtua harus memberikan alasan kuat mengapa harus beribadah.
Untuk itu, orangtua sebelumnya harus memikirkan dan bertanya pada diri sendiri apa alasan beribadah.
Baca Juga: Ramadan di Rumah, Lakukan Empat Kegiatan Ini dengan Anak Saat Puasa untuk Atasi Bosan
Mungkin, orangtua akan memikirkan jawaban seperti beribadah untuk mendapat pahala atau supaya masuk surga.
Namun yang menjadi masalah adalah, anak-anak yang belum memahami konsep abstrak seperti pahala dan surga.
Seorang pakar kognitif anak, Jean Piaget, juga telah menyatakan bahwa anak-anak baru mulai mampu memahami hal abstrak seperti surga, neraka, dosa ataupun pahala pada usia remaja atau 11 tahun ke atas.
Baca Juga: Ajarkan Anak Puasa, Ferry Maryadi dan Deswita Maharani Tak Iming-imingi Hadiah
Untuk itu, Vera pun berpendapat bahwa anak perlu dirangsang untuk melakukan ibadah seperti berpuasa dengan sesuatu yang konkrit seperti hadiah.
Artinya, tidak masalah apabila orangtua mengiming-imingi anak dengan hadiah supaya anak mau berpuasa seperti yang orangtua harapkan.
Hanya saja, mengutip Kompas.com, hindari memberi hadiah berlebihan karena dikhawatirkan hadiah akan menjadi lebih penting untuk anak dibandingkan perilaku anak sendiri.