Akibatnya, beberapa masalah kesehatan bisa muncul, termasuk hipertensi, diabetes, aterosklerosis, bahkan penyakit alzheimer.
Selain pelatihan intensif, stres oksidatif dapat disebabkan oleh konsumsi pestisida pada buah dan sayuran konvensional, polutan di udara, bahkan makanan yang tinggi gula, lemak, dan alkohol.
Dengan begitu banyak faktor potensial yang berkontribusi terhadap peningkatan radikal bebas, kuncinya adalah mengonsumsi makanan kaya antioksidan untuk membantu memulihkan keseimbangan.
Kiwi mungkin buah yang tidak pernah terpikirkan oleh kamu untuk dimakan guna meningkatkan kadar antioksidan.
Para peneliti di Jepang merekrut 30 pelari pria jarak menengah dan jarak jauh usia kuliah, yang secara teratur terpapar stres oksidatif akibat pelatihan.
Setengah dari peserta diinstruksikan untuk makan dua kiwi sehari selama dua bulan tanpa perubahan lain dalam pola makan mereka, lalu separuh lainnya tidak mengonsumsi kiwi sama sekali.
Pada kesimpulan penelitian, para peneliti menemukan bahwa mereka yang makan buah dua kali sehari mengurangi dampak kerusakan yang dipicu stres oksidatif pada tubuh dengan meningkatkan kadar antioksidannya.
Penelitian sebelumnya menunjukkan buah kiwi mengandung sifat antioksidan yang dapat memerangi kerusakan DNA oksidatif.
Satu penelitian bahkan menunjukkan bahwa antioksidan dan vitamin C yang ada dalam buah kiwi dapat membantu mengobati asma, loh.
Baca Juga: Jangan Kaget! Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Ketika Kamu Berhenti Melakukan Diet Keto
Setidaknya, penelitian ini dapat mendorong kita untuk mengonsumsi beragam jenis buah-buahan setiap minggunya.
Meskipun kamu bukan seorang atlet, kiwi dapat membantu menangkal stres oksidatif yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan makanan lainnya.
(*)