Find Us On Social Media :

Belum Satu Tahun Operasi Caesar, Tiara Pangestika Istri Arief Muhammad Ngaku Kebobolan, Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Setelah Caesar?

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 20 April 2021 | 19:18 WIB

Pasangan Arief Muhammad dan Tiara Pangestika baru saja dikaruniai anak pertama pada bulan Juni 2020. Meski begitu, Tiara baru saja mengabarkan kehamilan keduanya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Kabar bahagia datang dari pasangan Arief Muhammad dan Tiara Pangestika atau Tipang.

Melalui unggahan di Instagramnya pada Selasa (20/4/2021), Tipang mengumumkan kehamilan anak keduanya.

“Alhamdulillah, kali ini dikasihnya tanpa minya ke Allah nangis-nangis dan tanpa proses disuntik-suntik. Bismillah, Baim pasti seneng punya temen main” tulisnya yang dikutip dari Instagram @tiarapangestika.

Baca Juga: Selamat! Istri Youtuber Arief Muhammad, Tiara Pangestika Mengumumkan Dirinya Hamil Anak ke-2

Baca Juga: Selamat! Istri Youtuber Arief Muhammad, Tiara Pangestika Mengumumkan Dirinya Hamil Anak ke-2

Kabar bahagia ini tentunya mengejutkan netizen sebab Tipang baru saja melahirkan anak pertamanya, Baim, pada 5 Juni 2020 melalui operasi caesar.

Karena itu, banyak netizen yang mempertanyakan apakah kehamilan Tipang kali ini sudah direncanakan atau ‘kebobolan’.

“Aku nggak KB, setelah diskusi sama @ariefmuhammad. Berhubung kehamilan pertama dapetnya susah dan lama, makanya kita sengaja nggak KB sih emang kemarin” jelasnya.

Baca Juga: Putra Arief Muhammad Positif Covid-19 di Usia 10 Bulan, Ini Fakta yang Perlu Orangtua Ketahui Saat Bayi Terpapar Corona!

Tipang pun mengakui bahwa ia dan suaminya memang ‘kebobolan’.

“Tapi dibilang kebobolan, ya, iya juga. Udah berusaha tembak luar soalnya” lanjut selebgram usia 28 tahun tersebut.

Kemudian Tipang juga menjawab pertanyaan lainnya dari netizen tentang luka caesarnya yang belum berusia satu tahun itu.

Baca Juga: 4 Tahun Nikah Akhirnya Miliki Momongan, Youtuber Arief Muhammad Umumkan Kelahiran Anak Pertamanya, Mirip Siapa?

Menurut Tipang, dari awal kelahiran anak pertama, dokter kandungannya sudah mengatakan untuk tidak mempermasalahkan jeda kehamilan pertama dan kedua.

Meski begitu, Tipang mengakui bahwa seharusnya diberi jeda yang cukup supaya rahimnya bisa beristirahat.

“Tapi emang amannya sih jeda ya. Kasih napas buat rahimnya” imbuhnya.

Baca Juga: Cerita Sedih Tiara Pangestika Hingga Dipertemukan dengan Arief Muhammad, Penuh Haru!

Pada dasarnya, ibu yang melahirkan secara operasi caesar memang membutuhkan waktu pemulihan yang lama.

Melansir Nakita.id, jarak kehamilan selanjutnya yang direkomendasikan WHO adalah dua tahun.

Adapun jarak kehamilan ini dimaksudkan untuk menghindari risiko kehamilan bagi ibu dan janin di dalam kandungannya.

Baca Juga: Hati-hati, Hamil Lagi Sesaat Setelah Operasi Caesar Bisa Bahayakan Kondisi Janin

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, risiko tersebut meliputi hal-hal di bawah ini.

Bagi ibu hamil

Kehamilan dengan jarak dekat akan meningkatkan risiko pendarahan, keguguran, hingga kematian pasca persalinan.

Risiko ini bukan hanya berlaku untuk ibu yang melahirkan secara caesar saja, melainkan juga untuk ibu yang melahirkan normal.

Tak hanya itu, ibu juga berisiko mengalami placenta previa dan placenta accreta.

Placenta previa yaitu kondisi ketika ari-ari berada di bawah rahim dan menutupi jalan lahir sedangkan placenta accreta menyebabkan ari-ari tumbuh jauh di dalam dinding rahim.

Khusus pada kasus ibu yang sebelumnya melahirnya dengan operasi caesar, ada pula risiko robekan rahim yang meningkat.

Baca Juga: Doa Rafathar Terkabul, Nagita Slavina Hamil Anak Kedua, Yuk Kenali Perbedaan Kehamilan Kedua dengan Pertama!

Bagi janin

Risiko paling mengkhawatirkan adalah kelahiran prematur yang juga berisiko mengalami kematian setelah lahir.

Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan janin selama berada di dalam kandungan juga bisa terhambat.

Hal ini dikarenakan ibu akan kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil karena harus juga menyusui anak yang lahir sebelumnya.

Akibatnya, anak yang berada di dalam kandungan bisa lahir dengan berat badan rendah dan ukuran tubuhnya yang kecil.

 

(*)