Find Us On Social Media :

Sering Sariawan Saat Berpuasa? Ternyata Ini Penyebabnya, Mulai dari Penggunaan Sikat Gigi hingga Asupan Makanan!

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 21 April 2021 | 02:58 WIB

Ada beberapa penyebab sariawan, namun saat berpuasa, sariawan bisa lebih sering terjadi karena pertumbuhan mikroba di dalam mulut yang masam.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.IDSariawan bukanlah penyakit yang membahayakan karena umumnya merupakan luka kecil atau peradangan yang terjadi di dalam mulut.

Masalahnya, walaupun tidak membahayakan, sariawan bisa sangat mengganggu dan menyakitkan terlebih ketika di bulan puasa.

Pasalnya, kondisi mulut yang kering karena tidak ada asupan minuman dan makanan bisa membuat luka sariawan terasa lebih perih.

Baca Juga: Belum Tentu Sariawan Biasa, Ini Tanda Luka di Mulut yang Berpotensi Kanker

Melansir Tribunnews.com, ada alasan mengapa sariawan bisa lebih sering terjadi saat berpuasa.

Hal ini ternyata dipicu oleh kenaikan asam lambung yang juga bisa dirasakan hingga ke mulut sehingga menyebabkan populasi mikroba dalam mulut meningkat.

Mikroba di dalam mulut sendiri memang dapat berkembangbiak dengan cepat ketika kondisi mulut sedang masam.

Baca Juga: Sudah Gosok Gigi, Apakah Masih Perlu Menggunakan Mouthwash?

Sebagai informasi, dalam kondisi normal terdapat sekitar 200 mikroba di dalam mulut kita.

Banyaknya pertumbuhan mikroba di dalam mulut inilah yang kemudian memicu timbulnya sariawan.

Selain penyebab di atas, sariawan biasanya juga dapat disebabkan oleh tidak sengaja menggigit bagian dalam pipi atau bibir atau lidah saat berbicara atau makan.

Baca Juga: Sering Dianggap Sebagai Tanda Kenyang, Ternyata Sendawa Justru Sinyal Ada yang Tak Beres dalam Tubuh

Sariawan juga bisa disebabkan kekuarangan vitamin C, cara menggosok gigi yang salah hingga makanan yang dimakan terlalu tajam sehingga melukai mulut.

Umumnya, sariawan bisa sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu 7 hingga 10 hari.

Namun, jika kamu sudah tidak tahan menghadapi sariawan yang mengganggu puasamu, berikut adalah cara mengatasinya yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Rebus dan Minum Airnya, Rasakan Manfaat Daun Saga Untuk Mengobati Sariawan, Tidak Suka Minuman Herbal? Masih Ada Cara Lain Loh!

Mengggunakan obat sariawan saat berbuka dan sahur

Ada berbagai jenis obat sariawan, mulai dari yang berbentuk gel, salep, krim, atau cairan yang bisa dibeli dengan bebas di apotek.

Menurut panduan perawatan pasien kesehatan mulut saat puasa yang diterbitkan di jurnal European Journal of General Dentistry, penggunaan obat sariawan bisa dilakukan di luar jam puasa.

Untuk itu, gunakan obat tersebut saat berbuka puasa dan sahur supaya puasa tidak batal.

Baca Juga: Sariawan Nggak Kunjung Sembuh? Ini Cara Menyembuhkan Sariawan Membandel Menurut Dokter Ahli

Sikat gigi dengan lembut

Saat puasa, kamu tetap disarankan untuk menjaga kesehatan mulut dengan menggosok gigi paling tidak dua kali dalam sehari yaitu setelah sahur dan sebelum tidur.

Jangan lupa untuk memilih sikat gigi dengan bulu yang lembut sehingga tidak membuat dinding mulut terluka dan tidak memperparah sariawan yang sudah ada.

Perhatikan pula cara menyikat gigi yang benar, jangan sampai menyikat gigi terlalu kencang karena dapat melukai bagian dalam mulut.

Baca Juga: Gawat! Orang Indonesia Jadi Malas Sikat Gigi Selama Pandemi, Padahal Bisa Memperparah Komplikasi Covid-19 loh

Berkumur dengan obat kumur atau air garam

Selain menggosok gigi, kamu bisa berkumur dengan obat kumur atau air garam untuk membuat mulut tetap bersih.

Khusus untuk mengobati sariawan, pilihlah obat kumur yang mengandung antiseptic supaya infeksi tidak semakin parah dan memberi kebas sesaat di mulut.

Air garam juga bisa menjadi alternatif untuk membunuh bakteri atau mikroba di dalam mulut.

Baca Juga: Bukan Cuman Mengobati Sakit Gigi, Berkumur dengan Air Garam Ternyata Juga Bisa Mengobati Penyakit Ini!

Mengonsumsi makanan kaya akan vitamin B-12

Alih-alih vitamin C, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B-12 seperti ikan, daging, kerang, telur, susu, dan keju.

Menurut sebuah penelitian di tahun 2015, mengonsumsi asupan yang kaya akan vitamin B-12 telah terbukti dapat mengurangi sariawan.

Selain itu, vitamin B-12 juga berfungsi untuk menunjang kerja otak dan saraf, serta memproduksi sel darah merah.

Baca Juga: Sering Lupa atau Pikun Tak Selalu Tanda Alzheimer, Tapi 4 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya, Termasuk Kekurangan Vitamin B12

Menghindari asupan pedas, asin, asam, dan panas

Supaya luka sariawan tidak bertambah parah, pastikan untuk menghindari makanan atau minuman yang terlalu pedas, asin, asam dan panas.

Jika sariawan semakin parah hingga menyebabkan demam, sulit minum air putih, dan berlangsung lebih dari 3 minggu, segera konsultasikan ke dokter.

 

(*)