Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Semua orang pasti sepakat bahwa cegukan membuat kita merasa tidak nyaman, apalagi ketika sedang berpuasa.
Pasalnya, kita tidak bisa meminum banyak air seperti yang biasa kita lakukan untuk mengatasi cegukan.
Cegukan sendiri merupakan sebuah kondisi ketika otot-otot diafragma mengalami kejang, kontraksi, atau peregangan.
Ketika berkontraksi, otot ini akan memaksa udara masuk ke tenggorokan yang kemudian membuat pita suara menutup tiba-tiba.
Penutupan pita suara yang mendadak inilah yang membuat kita mengeluarkan suara “hik” ketika cegukan.
Baca Juga: Sering Cegukan dan Mudah Tersinggung? Mungkin Kamu Berisiko Kena Gejala Stroke
Melansir GridKids.id, ada beberapa hal yang menjadi penyebab cegukan saat puasa, di antaranya adalah:
- Makan berlebihan saat sahur
- Makan terlalu cepat saat sahur
- Minum minuman bersoda saat sahur
- Banyak menelan udara
- Perubahan suhu yang mendadak
Selain itu, emosi-emosi tertentu seperti gugup, cemas, bahkan stress juga bisa menjadi pemicu cegukan.
Terlebih jika emosi ini meluap-luap, ada kemungkinan saraf yang menghubungkan otak dengan diafragma mengalami gangguan.
Lalu, bagaimana cara terbaik untuk mengatasi cegukan saat puasa?
Baca Juga: Mitos Atau Fakta Cegukan Itu Berbahaya, Begini Penjelasannya
Berikut beberapa cara mengatasi cegukan saat puasa tanpa minum yang dikutip dari Kompas.com:
Menahan napas
Ambil napas dalam-dalam melalui hidung, lalu tahan napas sekitar 10 detik sebelum akhirnya menghembuskannya pelan-pelan.
Lakukan cara ini sekitar 3-4 kali dan ulangi langkah ini setiap 20 menit jika cegukan tidak kunjung berhenti di percobaan pertama.
Bernapas dalam kantung kertas
Jika kamu memiliki kantung kertas yang cukup tebal, tempelkan leher kantung tersebut ke area hidung dan mulut.
Setelah memastikan area hidung dan mulut tertutup kantung, bernapaslah di dalam kantor tersebut.
Cara ini akan membuat otot-otot diafragma merenggang karena menghirup karbondioksida yang kamu hasilkan saat menghembuskan napas.
Baca Juga: Tidak Berbahaya, Cegukan pada Bayi Ternyata Baik untuk Perkembangan Otak
Memijat area ulu hati
Otot-otot diafragma letaknya tepat di bawah ulu hati, sehingga memijatnya di area tersebut bisa membantu otot-otot yang berkontraksi menjadi lemas.
Coba pijat dengan lembut menggunakan ujung jari-jari selama 20-30 detik.
Memijat pembuluh darah di leher
Terdapat pembuluh darah bernama arteri karotis yang terletak di leher dan berfungsi mengantarkan darah ke otak dan kepala.
Untuk menghentikan cegukan, cobalah berbaring dan putar kepala ke kiri lalu memijat pembuluh arteri karotis di sisi kanan leher dengan gerakan memutar selama 5-10 detik.
Menutup kedua telinga
Cara lainnya untuk mengatasi cegukan adalah dengan menutup telinga menggunakan jari tangan selama 20-30 detik.
Selain itu, kamu juga bisa menekan area lunak di belakang cuping telinga, tepat di bawah pangkal tengkorak.
Cara ini diyakini dapat mengirimkan sinyal ‘rileks’ melalui saraf vagus yang terhubung ke diafragma sehingga cegukan bisa berhenti.
(*)