Meski dia berada di posisi tinggi, Armand tidak ragu untuk tetap makan di kantin.
"Gaya hidup juga harus dijaga, sederhana saja. Sehari-hari di kantor ya saya makan di kantin lho."
"Kalau ada nasabah besar yang potensial atau rekan bisnis datang berkunjung, baru saya ajak makan di tempat yang bagus, bukan di kantin," kata Armand sambil tertawa.
Armand sendiri masih memegang teguh filosofi Jawa karena dia besar di lingkungan orang-orang Jawa.
"Wong Jawa itu ngerti namanya cukup. Kita tidak perlu menunjukkan kalau usaha (bank) milik kita besar."
"Cukup tunjukkan kalau kita bisa menjadi institusi yang sehat dan terpercaya," pungkasnya.
Berdasarkan kesaksian beberapa karyawan, Armand juga sosok pemimpin yang humble, rendah hati dan tak sungkan bertegur sapa dengan karyawannya.
"Pak Armand itu selalu menyapa, senyum kalau ketemu sama karyawannya."
"Terus memang hemat, kalau ambil air minum juga selalu dihabiskan, tidak disisakan dan dibuang percuma," kata seorang karyawan BCA yang tak mau disebutkan namanya.
Bukan hanya Armand, anggota keluarga Hartono yang lain juga tak kalah terkenal sebagai pribadi yang rendah hati.
Seperti yang baru-baru ini viral, Michael Hartono juga mendadak jadi sorotan lantaran ketahuan jajan tahu pong di warung.
Baca Juga: Salut! Jadi Anak Orang Kaya, Armand Wahyudi Hartono Hidup dengan Sederhana
Potret keberadaan Michael di sebuah warung sederhana pertama kali diunggah di laman Twitter @ayudh69.
Orang paling tajir di Indonesia itu tampak asyik makan tahu pong seorang diri tanpa gengsi.
Penampilan sederhana tampak jelas dari kaos polo yang dikenakannya.
Bahkan dari potret yang berdar, Michael Bambang Hartono disebut-sebut telah menjadi pelanggan setia warung tersebut.
Hingga artikel ini dibuat, unggahan Twitter @ayudh69 sudah mendapat 27.4 ribu suka, 17,7 ribu kali dibagikan, dan 560 komentar.
Hmmm... bagaimana menurut kamu?
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul, Tak Malu Hidup Irit Meski Bapaknya Orang Paling Tajir di Indonesia, Anak Bungsu Bos Besar Djarum Cuek Jalan-jalan Pakai Sepatu Jebol, Berseloroh Girang Saat Berhasil Perbaiki Alas Kakinya: Untung Ada Lakban!
(*)